Image : Gettyimages |
Yang pernah diomelin bos ngacung ! , yg pernah sakit hati sama bos-nya ngacung ! kalo kita bikin partai dengan nama PBSB – Partai Barisan Sakit hati sama Bos, mungkin pengikutnya bakalan banyak banget !
And let’s face it, no matter how wrong our boss can be, mereka tetap saja “gak pernah salah” selalu “benar” betul ? that’s why I named this blog “The Almighty Boss”
Mungkin salah satu alasan kenapa mereka “selalu benar dikala mereka salah” adalah karena BOS adalah singkatan dari “Bekas Orang Sinting” ;p he he he.. it makes a lot of sense loh, kalo lu gak jadi orang sinting lu gak bisa survive di dunia kerja.. betul ?.. and some of our Bos, kayaknya emang belum sembuh.. atau sudahkah mereka sembuh ?
Barisan Sakit hati akibat Bos gw rasa sama panjangnya dengan Barisan Sakit hati terhadap orang tua betul ? c’mon every children in this world.. pasti terdaftar dalam barisan sakit hati terhadap orang tua, it doesn’t matter how deep you love your parent, pasti pernah ada luka batin terhadap orang tua – gak masalah itu sudah sembuh atau belum –
So what does really drive our bosses to act in such insane way ? (sometimes)
1. Survival Mode !
Semakin tinggi bos kalian – let’s say owner semakin almighty dia, dan semakin “selalu benar dikala salah” why ? because actually he is trying to keep the boat from sinking, semakin rese dia, semakin baik niat-nya.. to keep his boat from sinking ,to keep as much people as possible, to prevent as much layoff as possible
2. Experience and Business instinct
Let’s admit it, dia sudah jadi Bos dan kita masih jadi jongos, dia kasih kita makan, kita masih minta makan dari dia, so he must have done something good yang mendatangkan banyak uang, so paling gak experience dia sudah membuat dia jadi bos – masalah experience dia uptodate atau gak itu urusan lain , and kalo bos kalian adalah anaknya owner yang ketiban durian jatuh, it’s a different case –
3. Plain simple attitude problem
And sometimes our almighty bos just have attitude problem
And why does our boss bisa selalu PD (Percaya Diri) walau dia salah (selalu benar dikala salah)
The main reason is :
Mereka memang harus PD, dia adalah nahkoda kapalnya, dia adalah jendral dari tiap pertempuran, kebayang gak sih kalau seorang jendral didalam sebuah pertempuran tiba-tiba bimbang ? and tiba2 silent and gak kasih direction apa2 ? bisa kacau jadinya,.. so memang sudah jadi tuntutan mereka untuk PD dan selalu bersikap “Selalu benar dikala salah”
Yes, para bos adalah manusia juga yang bisa salah, and Yes jauh di lubuk hati mereka pasti tahu kalau mereka salah, tapi mereka perlu mengambil keputusan dengan cepat dan tegas.. attitude cepat dan tegas itu yang dipersepsi oleh bawahan “Selalu benar dikala salah” menciptakan jargon yang gw sebut “the almighty bos”
So… behind those annoying attitude the almighty bos has a very good intention ! to keep us all alive and well, to keep the business running – walau terkadang caranya bisa salah dan tidak manusiawi
So knowing this, should we sit back and let our boss do what ever he/she sees right ? .. of course not !!!
Bos adalah manusia juga, dan bos bisa salah, so we should be able to warn them when they are off course, it’s all about managing your boss
Managing your boss
1. Every boss looks for partners not worker, setiap bos sebenarnya mencari partner bisnis, karena menjadi bos sendirian diatas sana sangatlah sepi, so sebetulnya bila kita bisa bersikap, bersapa dan berfikir layaknya seorang partner bisnis kita pasti diterima dengan baik oleh bos kita
And as a partner you don’t complain and nag bout your salary, benefits and all those employee nagging, you focus on company growth, focus on your contribution in making the boat stay afloat n profitable
2. Now your place, walaupun kita memposisikan diri sebagai partner sang bos, kita tetap harus mengingat posisi kita, kita masih dibawah upahan sang almighty bos, so jangan takabur – ingat posisi n cari cara untuk menyampaikan pesan2 kita se-appropriate mungkin
3. Keep the optimism & bring solution, bisa bayangkan gak sih stressnya jadi bos yang harus kasih makan bawahannya, dan kita datang dengan bad news terus, yang ada bos kita tiap liat muka kita selalu liat problem and not solution, we should bring solution and not problem.
4. Data, Data, Data!, show your bos data not assumption, make a good solid case and present to your boss why you disapprove with his/her decision, dasarkan semua dengan data, and kalo bos masih ngeyel ya biarin aja, toh ini bisnisnya dia kalo dia masuk ke jurang dia yang sakit, para karyawan bisa pindah kerja (jelek ya pikirannya ;p )
5. Gain your bos trust, point ke lima adalah point paling pamungkas dari semua point, you should be able to gain your boss’s trust, tentunya not by omong2 doang, tapi melalui prestasi, you gain his/her trust and apa saja yg lu omongin akan didengar oleh dia.
6. He/She is your boss jadi dia punya hak untuk plin-plan, pasti sering terasa bos kita sering gonta ganti pendapat n arahan, we’ll he/she is your boss and menjadi plin-plan sebetulnya menunjukkan beliau sedang mencari cara yang tepat untuk keep the business running, so maklumin aja, but still kalau kita rasa perubahan gak appropriate baca point 2
So when your bos gives you the almighty attitude, sabar aja.. maksudnya baik kok, caranya mungkin salah.. inget aja bos itu bekas orang sinting, dia mungkin saja sudah sembuh mungkin aja belum sembuh and tujuan setiap bos itu baik kok,that is to keep the business running and keep all of us stays on board
So ingat pesan corporate monster :Suka gak suka.. The Almighty Bos.. Selalu benar dikala salah.. !
1 komentar:
nice post nder..sangat relevan ke situasi gue saat ini! :D
Posting Komentar