Rabu, 27 Januari 2010

Distribution of Income – Co-opetition


Belakangan ini gw berasa jadi orang sosialis ;p, karena banyaknya hari libur di hari natal dan tahun baru gw jadi punya waktu untuk jalan – jalan ke mall, dan ketika gw jalan – jalan ke mall, gw kepikiran ”kenapa gw bisa jalan – jalan santai dan dilayani oleh pekerja – pekerja ini? Padahal gw yakin mereka juga mau liburan di hari natal dan tahun baru “


Pemikiran gw yang berawal dari hanya hak untuk liburan yang mereka tidak dapat karena jenis pekerjaan mereka termasuk public service, berjalan lebih jauh lagi ke distribution of income, ketika gw beli roti di Breadtalk di hari sabtu kemarin gw notice bahwa gw sedang mengenggam BB gw yg berwarna putih dan gw berfikiran, para pelayan ini mau gak ya punya BB kayak gw ? mungkin jawabannya mau, tapi lalu kembali lagi apakah mereka mampu ?


Kompetisi yang menyebabkan peradaban manusia bisa maju seperti sekarang, kompetisi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik menciptakan kemajuan peradaban juga termasuk didalamnya strata – strata social.

Gw melihat pembentukan struktur gaji sama halnya dengan penentuan sumber daya yang ada dialam, harga emas lebih tinggi dari harga air karena emas lebih susah didapat, air pun dibeberapa tempat di dunia ini bisa kita dapat dengan gratis, di daerah pegunungan misalnya air dari sungai masih gratis.


So bagaimana dengan nasib para pelayan breadtalk ? gw yakin gaji mereka mungkin disekitaran UMR hanya 900-1000 k / bulan kerja 8 jam, mereka mendapat gaji sebesar itu karena jika dia berhenti sekarang, besok pasti sudah dapat pengganti (sumberdaya pekerja berlimpah jadi harganya jadi murah), UMR-pun ditetapkan karena sebenarnya mungkin jasa mereka di pasar tenaga kerja lebih murah dari 900-1000 k karena banyaknya tenaga yang menganggur dan rendahnya kompetensi kerja yang dibutuhkan untuk profesi tersebut, karena itu mereka butuh diproteksi dengan UMR.


Gw tidak menyalahkan UMR ataupun strata social yang ada, gw yakin semua ini adalah hasil dari evolusi peradaban manusia selama ribuan tahun so berusaha mengubahnya pasti susah, and semenjak kejatuhan Sosialis Soviet dan bangkitnya Cina karena Kapitalisme, menunjukkan bahwa sistim ekonomi yang dibangun atas dasar kompetisi adalah cara yang terbaik untuk saat ini.


Jadi inti dari cara untuk meningkatkan drajat para pelayan BreadTalk tersebut adalah dengan membuat diri mereka sendiri langka di pasar tenaga kerja dengan demikian harga mereka akan naik, cara membuat diri mereka langka adalah dengan menambahkan kompetensi didalam diri mereka.


Dalam kata yang sederhana, para pelayan breadtalk tersebut harus mulai mengambil kursus yang pada akhirnya akan meningkatkan kompetensi kerja mereka, apakah itu Kursus inggris, kursus mengetik computer, kursus menjahit dll


Dalam bahasa kerennya para pekerja Breadtalk itu perlu menambahkan value added didalam service – service mereka, karena mereka pekerja upahan berarti harus menambahkan work competency mereka, sehingga mereka bisa ikut berkompetisi mendaki tangga ekonomi.


Apa yang bisa kita orang –orang yang digaji diatas UMR bisa membantu mereka ? simple saja ikutlah Orang Tua asuh, perluas akses teman – teman kita terhadap dunia pendidikan, it’s the best we can do, apakah mereka mau belajar atau tidak itu tergantung mereka masing – masing, gw percaya pada sistim ekonomi Kompetisi, gw usulkan Co-Opetiton, yaitu Competition dan Corporation (kompetisi dan kerjasama), let’s compete terhadap teman – teman yang selevel dan membantu teman – teman yang dibawah kita.


Kitapun tidak boleh bersantai-santai ria, mungkin untuk kita menambah kompetensi kita bukan dengan mengambil kursus-kursus, tapi lebih kearah memperluas network, menambahkan portofolio kerja , dll


Let’s do Co-opetition, to make our self and the people around us better.