Jumat, 30 Januari 2009

Hidup itu bukan roda


Banyak orang bilang hidup itu seperti roda, selalu berputar kadang diatas kadang dibawah, muter terus.

Well my friend i disagree, Paman gw namanya Howard Winata, kasih tau gw kalau hidup itu bukan seperti roda, melainkan seperti bidang miring, kemajuan atau kejatuhan kita tergantung dari seberapa cepat atau seberapa cekatan kita dalam berjalan diatas bidang miring tersebut, kadang lantai yg kita pijak kasar jadi kita gampang jalan di bidang miring tersebut, kadang licin sehingga kita harus extra effort agar gak tergelincir.

Jadi kemajuan atau kemunduran kita gak tergantung pada putaran roda tapi tergantung pada seberapa besar usaha kita, kalau kondisi lagi jelek jangan menyalahkan kondisi, itu hanya tanda bahwa kita harus lebih keras lagi usaha supaya kita gak tergelincir, kalau kondisi lagi bagus, jangan berpuas diri karena ingat kita berjalan di bidang miring, kita bisa aja tergelincir

And hebatnya bidang miring kalau kamu jatuh, kamu gak cuma bisa sekedar jatuh tapi bisa jatuh terguling2, dan bisa terus jatuh sampai bawah, ingat hidup ini bidang miring, karena itu jangan sampai jatuh, kalau sudah jatuh susah naiknya lagi.

So that is my philosophy, hidup adalah bidang miring. And the view up there is so much better than on the bottom
How about your philosophy...

Minggu, 25 Januari 2009

Desperate Husband Depressed Wife

Pernah berasa gereja dah jadi kayak bioskop ? u know a bunch of people pergi ke suatu building, duduk manis, rame2 tenang, lalu full attention terhadap pertunjukkan yg ada didepan,and when the show is over, kita semua in an orderly fashion (dgn tertib) jalan menuju pintu keluar terdekat dan pulang.

Well that's how i feel and starting minggu kemarin gw selalu meluangkan waktu untuk ngborol2 dengan orang2 di gereja, and from this little "socializing" gw menemukan fakta yg bener2 shocking.

Diawali dengan pimbacaraan simple mengenai kondisi gereja and mengenai kabar kehidupan pribadi masing2, sampai kita tiba di topik pasangan X, pasangan suami istri 1 anak yang akan kita sebut X, Pasangan X adalah pasangan yang aktif di gereja and selalu terlihat sibuk, a friendly couple, smile are always in their faces and they are always together with their daughter, you can say the perfect family dengan "senyum pepsodent" yg lebar :D

It turns out sang istri sudah lama gak mengganggap sang suami sebagai suami, sang istri sudah lama gak masakin suaminya, dan gak cuci-in baju suaminya, and d reason behind that is MONEY !!! gw pikir begini-beginian cuma ada di sinetron ternyata hal2 seperti ini bener2 ada di dunia nyata, and terjadi didepan mata gw sendiri, only it happens behind walls.

Gw yakin waktu awal pacaran mereka saling hepi, and gw yakin juga pada awalnya mungkin mereka harus memulai dari nol, masih numpang dirumah mertua, mereka masih hepi, lalu datang si kecil, makin hepi, walau duit makin tipis, lalu mereka pindah ke rumah sendiri, mungkin mereka berfikir gak apa2 hidup susah dikit asal punya rumah sendiri :), lalu anak mereka butuh sekolah, sekolah makin tinggi, makin mahal and akhirnya muncullah pertengkaran itu, gw yakin pasti diawali dengan sang istri yg supportif, and sang suami berjuang sekuat tenaga untuk earn extra cash, but it didnt happen, they pray, and pray and pray, still it doesnt come, untill sang istri dah bener2 muak, and pecahlah pertengkaran ini.

Cinta hanyalah cinta diawal, ketika duit dah mulai susah, so start the fight, I understand it's only human,and gw gak punya wewenang untuk bilang siapa yg salah dan siapa yg bener, but i sure wont take that road, Dear God help me so I will never ever went that road.
It wont stop my plan for starting a familly, it will only make me wiser

It's about financial control, so far I'm doing fine, and I'm planning to keep it that way, and also I'm planning to soar to the sky.

so this are my final words for this Blog:
1. It's not how much you earn, it's how much you save
2. It's not how much you save, it's how much assets you have
3. It's not how much effort you make, it's how close you are to God


I pray for all of us, so we will never went to that road, and be strong to endure all live problems with our family

Live simple, Live with God

Sabtu, 24 Januari 2009

Full time fatherhood

Siang ini after church seperti biasa gw nongkrong bentar di tukang mie dengan rekan sepelayanan gw, kita sebut saja namanya Agus (bukan nama sebenarnya).

Tempat makan mie ini, lebih tepatnya halaman rumah yang dijadiin restoran dadakan letaknya didepan gereja, Agus dan gw kita pesen mie tentunya, secara kita makan di "warung mie", anyway disela2 pembicaraan gw and Agus, Agus tiba2 ngomong "Gw mo jadi fulltime dad" gw mo be there buat anak gw 24/7, gw mo dampingin anak gw terus, ajarin dia hal2 mengenai kehidupan, ajarin dia mengenai bisnis, dll.

Gw sempet mikir emang ada part time father ? mungkin kalo udah cerai ada kali ya, tapi selama lu masih terikat pernikahaan mah yang ada fulltime father bukan ? tapi bukan itu maksud si Agus, Maksud Agus adalah dia mo quit his job as an employee dan mau jadi business owner, dengan demikian dia akan punya waktu lebih banyak buat anaknya, Agus setuju sama gw, defenisi mendampingi anak 24/7 gak berarti harus ada di rumah terus, tapi paling tidak Agus memberikan full attention ke anaknya.

Sekarang ini Agus lagi double job, mejalankan fungsi sebagai karyawan dan di sisi lain membangun bisnisnya, and his really working on it, u can see the tired face he brings on.

The Concept of fulltime father belum pernah terpikirikan di benak gw, yg terpikirkan gw, Full time CEO of my own company, dan Full time husband, but that is all, belum pernah terpikirkan ada sander junior disana, karena by prioritas emang belum masuk, dan kalo dah punya anak, gimana cara memasukkan mereka ke jadwal gw ya ?? hmmm... sekarang aja udah penuh, and sekarang tanpa anak aja, masih keteteran gw, apa lagi nambah sander junior ? really out of the question ;p he he he

Anyway good luck to my friend Agus and d whole 24/7 fathering stuff, if u make it, your son is a very lucky kid :D

Minggu, 18 Januari 2009

Banjir-gw-and Tuhan

Banjir lagi, banjir lagi :p gak separah kemarin2 but who knows, semoga gak tambah parah, yg pasti kehadiran banjir ama kehadiran si komo efeknya sama, yaitu sama2 bikin macet jalan :p paling gak untuk daerah rumah gw polusi kendaraan berkurang scara gak ada mobil yg bs jalan :p

Anyway kemarin mlm gw semangat bgt, gw kerja dari jam 3 ampe 12 mlm, kerja di laptop gw, jawab2 email dan kirim2 kerjaan via IM2 gw,pdhal kmrn itu hour minggu gak biasanya gw kerja serajin itu di minggu sore, malamnya pun gw charge semua alat2 elektronik gw, bahkan tas laptop yg tdnya gw mau tinggal di meja tengah gw pindahin krna my guts said I better move it

Ternyata pagi2 rumah gw jd pulau, pulomas banjir and meja tengah gw basah karna atapnya bocor-kasian amat y rumah gw ;p-

So gw percaya kemarin itu gw sudah dipersiapkan sama Tuhan untuk menghadapi banjir ini, kerjaan hour senin dah gw kerjain di minggu and dah gw kirim via email, tas laptop gw terhindar dr bencana keujanan

So Thank You God karna I'm blessed by Thy :), pengalaman2 kayak gini, yg membuat gw semakin percaya kalau hidup gw (dan kita semua) bener2 dijaga ama Tuhan.

Tuhan gak jauh, Dia sangat dekat and Dia real bgt !

Thanx lagi ya Almighty God, Your d best :)

Sabtu, 17 Januari 2009

mancing lele di got taman kemang

Sumpe gw kagak bo,ong satpam petrosea tetangga kantor gw, mancing ikan lele guede dari dalem got, gw aja ampe kaget got yg sekotor itu bisa ada ikan lelenya dan guede lagi, amazing bgt!

Satpamnya pinter mancingnya, jadi mereka pake kenur kali ya dgn kail yg ada cacingnya, lalu kenur ini dimasukkan ke gorong2 dari atas terus ujung kenur diikat ke teralis gorong2an kenurnya dikasih tanda biar kalo goyang ketauan, mulailah proses mancing mereka dimulai

Gw jd berfikir mungkin ini adalah cara org berburu ya, drpd ngejar2 binatang mending taruh jebakan2 and tinggal tunggu korbannya datang saja ;p

Satpam yg kreatif, keep up d good job pak satpam

Tukang Reflexi

Hayo ngaku, sapa yang suka reflexy, ayo ngacung, ngacung semua :p

Gw termasuk org yg cinta bgt ama pijet reflexy apalagi kalo yg mijet jago and tau cara ngontrol tekanan jari2nya di kaki gw, dr kaki gw yg berasa 'gredekan' dipijet pelan2 lama2 makin keras ampe akhirnya 'gredekan' dikaki gw ilang and langsung gw merasa relax, seakan tubuh melayang bebas, tidur diatas awan :)

Sekali waktu gw pernah ngeliat jari2 sang ahli reflexy and gw jadi kasian, ditiap persendian jarinya ada kapalan yg gede bgt, tulang muda di persendiannya membesar jadi jari2nya ada benjolan2 gitu, aih! Lgsung gw jd gak tega gw, demi sesuap nasi dan memberikan kenikmatan ke gw, mereka rela bekerja sampe bentuk jari2nya berubah :( besarnya dedikasi mereka

Semenjak itu, klo yg mijet gw jago gw gak ragu kasih tips lebih, krna pengalaman mereka dibayar mahal dgn bentuk2 jari mereka, salut buat bapak ibu ahli reflexy

Btw 'bliss' tempat pijet baru digading ok tuh! Lg promo cuma 35rb buat 90 menit and krna baru fasilitas and minuman and snacknya lagi enak2nya ;p

Sekali lagi salut buat bapak ibu tukang reflexy, teruskan sumbangsihmu demi bangsa dan negara nak, kami membutuhkanmu, jasa2mu tak akan terlupakan :)

Jumat, 02 Januari 2009

Direct Response Marketing

Direct Response Marketing atau sering juga disebut "DRM" (gile bener neh akronim2 gw dah tau 2 singkatan aja dengan akronim DRM ;p ), bukan cara marketing yg baru, udah ada di amrik and eropa dari 10 tahun yg lalu, di kita belum sama mulai, baru ada pergolakan kecil2 aja, nothing significant, but it will be

Direct Response Marketing berbeda dengan direct marketing, pernah di telp sama telemarketing yg jual credit card atau voucher liburan ;p, nah itu adalah direct marketing, you go direct to your potentiall costumer.
Direct Response Marketing bukan direct marketing, direct response marketing bertujuan untuk mendapatkan response dari potentiall customer, jadi DRM adalah bentuk yg lebih advance and subtle dari Direct Marketing, and di dunia marketing ada konsep " kalo lu gak beli dari gw sekarang gak apa2, nanti juga lu pasti beli, apakah itu besok, minggu depan, tahun depan, 10 tahun lagi, lu pasti beli"

So DRM adalah salah satu tools untuk mendapatkan response konsumen, jika konsumen sudah merespon maka kemungkinan dia akan beli barang kita jadi bertambah besar, karena paling gak konsumen sudah membuka diri, sudah bersedia untuk kita info mengenai benefit produk kita, pendekatan ini jauh lebih efektif daripada direct marketing yg dari aktifitasnya lebih mengganggu konsumen, karena pedekatan yg digunakan direct marketing adalah close the sale right now, konsumen jadi merasa terancam, and bila konsumen merasa terancam it's not good for business.

DRM lebih manusiawi and lebih lembut.

Analogi yg sederhana untuk membedakan antara Marketing vs direct marketing vs DRM

Marketing --> brand awareness, long term, --> butuh modal yg guede karena kita bicara long term
Direct marketing --> close the sales NOW, very short term, --> terkadang counter produktif
DRM --> response konsumen untuk membuka diri, akuisisi database, sales bisa langsung terjadi, database potential customer, --> medium term, sangat terukur.

DRM = ROI (return on investment) = terukur
DRM adalah salah satu poin didalam persenjataan marketing, DRM is not the only answer, DRM is one of the tools

Bentuk basic/promitif dari DRM adalah TvShopping, bentuk intermediate-advance terdapat di internet.
namun semua ini tergantung pada ketersediaan TV dan perangkat komputer, yg tidak mobile, dont worry sekarang DRM sudah merambah ke mobile (handset), and we all know, jaman sekarang begini, kalo gak bawa HP serasa kita telanjang :)

Mekanisme terukurnya DRM sbb :
1. Iklan banner atau text, ketika potential costumer tertarik dia akan clik
2. Website atau wap site, disini potential customer bisa browsing and lihat benefit produk --> brand activation juga terjadi disini
3. clik to action, disini terjadi sales, atau telemarketing, atau action2 lain yg dikehendaki marketer

3 langkah sederhana ini semuanya terukur, karena kita menggunakan teknologi digital, semua traffic yg terjadi bisa terukur, jadi bila pada step 1 sedikit sekali orang yg mengclik itu bukan berarti campaign kita gagal itu hanya berarti di step 1 kurang menarik, mungkin kata2nya perlu diperbaiki, jika trafic di step 1 sudah ok, maka kita bisa lanjut ke step 2, dan seterusnya

Jika anda tertarik pada jargon2 maka nanti akan ada isitilah CTR (Click Through Rate), lalu ada CTA (Click To Action), Click to Call, dsb, dsb,.. and so many more

nah dari step2 clik2 yg diatas tadi (CTR, CTA, CTdll) kita bisa membandingkan antara cost yg kita keluarkan dengan jumlah traffic CTR,CTA, dll, dari perbandingan ini kita bisa menghitung ROI kita, apakah campaign ini menguntungkan atau tidak

Anyway blog ini tidak bertujuan untuk membuat sebuah kuliah marketing mengenai DRM, I'm just simply trying to open lots of eyes out there bahwa ada konsep marketing Direct Response Marketing yg layak untuk dipertimbangkan as one of your marketing tools

So, like i said DRM is only one of the tools, so menurut gw step2nya adalah :
1. Marketing
2. DRM
3. Direct Marketing

versi narasinya sbb :
1 you create the brandawareness while your doing your campaing let's say after 1 month of media bombing
2. you create a DRM tools, it should be a combination of conventional media, wap, and web, tujuan dari DRM agar konsumen membuka diri and menjadi lebih tertarik pada benefit product2 kita
3. the database you acquire form DRM you give to Direct Marketing --> see the bright light ??, sales forces di direct marketing hanya menutup sales dari orang2 (database yg didapat dari DRM) yg memang sudah terbuka and willing to know more info --> NO MORE SPAM !!! I HATE SPAM

Imagine that, berapa banyak opportunity lost (Korban SPAM) yg bisa atasi dari strategi ini, don't you just love marketing :D