Jumat, 02 Januari 2009

Direct Response Marketing

Direct Response Marketing atau sering juga disebut "DRM" (gile bener neh akronim2 gw dah tau 2 singkatan aja dengan akronim DRM ;p ), bukan cara marketing yg baru, udah ada di amrik and eropa dari 10 tahun yg lalu, di kita belum sama mulai, baru ada pergolakan kecil2 aja, nothing significant, but it will be

Direct Response Marketing berbeda dengan direct marketing, pernah di telp sama telemarketing yg jual credit card atau voucher liburan ;p, nah itu adalah direct marketing, you go direct to your potentiall costumer.
Direct Response Marketing bukan direct marketing, direct response marketing bertujuan untuk mendapatkan response dari potentiall customer, jadi DRM adalah bentuk yg lebih advance and subtle dari Direct Marketing, and di dunia marketing ada konsep " kalo lu gak beli dari gw sekarang gak apa2, nanti juga lu pasti beli, apakah itu besok, minggu depan, tahun depan, 10 tahun lagi, lu pasti beli"

So DRM adalah salah satu tools untuk mendapatkan response konsumen, jika konsumen sudah merespon maka kemungkinan dia akan beli barang kita jadi bertambah besar, karena paling gak konsumen sudah membuka diri, sudah bersedia untuk kita info mengenai benefit produk kita, pendekatan ini jauh lebih efektif daripada direct marketing yg dari aktifitasnya lebih mengganggu konsumen, karena pedekatan yg digunakan direct marketing adalah close the sale right now, konsumen jadi merasa terancam, and bila konsumen merasa terancam it's not good for business.

DRM lebih manusiawi and lebih lembut.

Analogi yg sederhana untuk membedakan antara Marketing vs direct marketing vs DRM

Marketing --> brand awareness, long term, --> butuh modal yg guede karena kita bicara long term
Direct marketing --> close the sales NOW, very short term, --> terkadang counter produktif
DRM --> response konsumen untuk membuka diri, akuisisi database, sales bisa langsung terjadi, database potential customer, --> medium term, sangat terukur.

DRM = ROI (return on investment) = terukur
DRM adalah salah satu poin didalam persenjataan marketing, DRM is not the only answer, DRM is one of the tools

Bentuk basic/promitif dari DRM adalah TvShopping, bentuk intermediate-advance terdapat di internet.
namun semua ini tergantung pada ketersediaan TV dan perangkat komputer, yg tidak mobile, dont worry sekarang DRM sudah merambah ke mobile (handset), and we all know, jaman sekarang begini, kalo gak bawa HP serasa kita telanjang :)

Mekanisme terukurnya DRM sbb :
1. Iklan banner atau text, ketika potential costumer tertarik dia akan clik
2. Website atau wap site, disini potential customer bisa browsing and lihat benefit produk --> brand activation juga terjadi disini
3. clik to action, disini terjadi sales, atau telemarketing, atau action2 lain yg dikehendaki marketer

3 langkah sederhana ini semuanya terukur, karena kita menggunakan teknologi digital, semua traffic yg terjadi bisa terukur, jadi bila pada step 1 sedikit sekali orang yg mengclik itu bukan berarti campaign kita gagal itu hanya berarti di step 1 kurang menarik, mungkin kata2nya perlu diperbaiki, jika trafic di step 1 sudah ok, maka kita bisa lanjut ke step 2, dan seterusnya

Jika anda tertarik pada jargon2 maka nanti akan ada isitilah CTR (Click Through Rate), lalu ada CTA (Click To Action), Click to Call, dsb, dsb,.. and so many more

nah dari step2 clik2 yg diatas tadi (CTR, CTA, CTdll) kita bisa membandingkan antara cost yg kita keluarkan dengan jumlah traffic CTR,CTA, dll, dari perbandingan ini kita bisa menghitung ROI kita, apakah campaign ini menguntungkan atau tidak

Anyway blog ini tidak bertujuan untuk membuat sebuah kuliah marketing mengenai DRM, I'm just simply trying to open lots of eyes out there bahwa ada konsep marketing Direct Response Marketing yg layak untuk dipertimbangkan as one of your marketing tools

So, like i said DRM is only one of the tools, so menurut gw step2nya adalah :
1. Marketing
2. DRM
3. Direct Marketing

versi narasinya sbb :
1 you create the brandawareness while your doing your campaing let's say after 1 month of media bombing
2. you create a DRM tools, it should be a combination of conventional media, wap, and web, tujuan dari DRM agar konsumen membuka diri and menjadi lebih tertarik pada benefit product2 kita
3. the database you acquire form DRM you give to Direct Marketing --> see the bright light ??, sales forces di direct marketing hanya menutup sales dari orang2 (database yg didapat dari DRM) yg memang sudah terbuka and willing to know more info --> NO MORE SPAM !!! I HATE SPAM

Imagine that, berapa banyak opportunity lost (Korban SPAM) yg bisa atasi dari strategi ini, don't you just love marketing :D

Tidak ada komentar: