Rabu, 13 April 2011

The ROI Deal - The Corporate Monster I’ve become (maybe) and the necessity to feed 160 mouth

The Corporate Monster I’ve become (maybe) and the necessity to feed 160 mouth

Part: The ROI Deal

What is the first thing that pop up in your mind when entering a job interview ?

a. a. Akhirnya setelah nganggur 3 bulan gw dipanggil juga

b. b. Kira-kira gw digaji berapa ya ?

c. c. Kantornya jauh amat ya ?

Gw beruntung ketika gw pertama kali kerja di PT Nutrifood Indonesia Pak Djunaidi my former Bos, bilang ke gw.. kalo kamu kerja sama kita itu sama dengan kamu membuat sebuah “Business Deal” , kata-kata singkat itu membuka wawasan gw.

A Business Deal membuka banyak sekali wacana di benak gw, yang pasti gw melihat hubungan gw dengan kantor bukan hubungan “Tuan-Hamba atau Tuan-Budak” it’s a “Business Owner – Business Owner Relationship” tapi status gw Cuma seorang karyawan, why do I have the courage to state that walaupun status gw karyawan gw adalah seorang “business owner”

Karena pada dasarnya company yg menggaji gw adalah client gw, karena gw memberikan jasa gw dan dibalas dengan gaji – so it’s a business deal – so atas dasar pemahaman tersebut, I am a Business Owner.

Business Deal is about ROI

Banyak karyawan merasa aman ketika mereka sudah menerima gaji bulanan, punya posisi dan sudah mengerjakan sesuai dengan “job des” dan ketika “hari penghakiman” tiba, mereka berteriak dengan lantang “APA SALAH GW ? GW DAH KERJA SESUAI JOBDES! KENAPA GW DIPECAT ?”

Jawabannya sederhana, hubungan bos-karyawan adalah hubungan business-deal, so layaknya sebuah business deal yang paling penting didalam business deal adalah ROI (Return on Investment) ROI pada dasarnya jika perusahaan mengeluarkan uang 1000 rupiah, maka berapa rupiah yang didapat, kalau dapatnya 1200 berarti perusahaan untung 200 kalau dapatnya hanya 500 berarti perusahaan rugi 500. Dan jika sebuah usaha dengan modal 1000 bisa menghasilkan 1200 tentu saja perusahaan akan senang.

Demikian pula dengan pekerja, banyak sekali pekerja masuk ke sebuah kantor/perusahaan tidak dengan mindset ROI, mindset yang mereka pakai adalah , “gw masuk, gw kerja sesuai jobdes, gw dibayar, selesai!”, sementara mindset perusahaan adalah “gw bayar dia 1 juta , maka harusnya dia menghasilkan lebih dari 1 juta” , semua perusahaan pasti memakai mindset ROI,kebanyakan pekerja tidak memakai mindset apapun *tulalit… tulalit* (maksudnya gak nyambung antara perusahaan dan pekerja)

Jika pekerja memakai mindset ROI, maka pekerja akan secara otomatis menganggap perusahaan tempat dia bekerja sebagai clientnya, sehingga layaknya seorang Business Owner, akan berjuang untuk menyenangkan clientnya, dan in return menaikkan nilai jual sang karyawan dimata perusahaan.

Bila Anda menjadi seorang Business Owner tentunya Anda akan mempunyai pandangan yang sama bukan ? Anda akan memilih untuk mempertahankan atau bahkan mengapresiasi karyawan yang memberikan nilai lebih kepda perusahaan (ROI positif) daripada karyawan yang hanya mau bekerja sampai batas Job Des saja.

NOT MY FAULT IT’S THE BOSSES FAULT

Banyak orang ketika gw diskusi seperti ini mereka akan complain dan bilang “itu salah bos gw, kenapa gw gak dikasih tau mau-nya dia gimana ? gw mana tau mau bos gw gimana ? salah bos gw gak kasih tau gw mesti kerja apa”

Kembali lagi ke mindset it’s a Business Deal, layaknya sebuah business deal, hubungan business deal hanya akan dilanjutkan kalau 2 belah pihak sama-sama merasakan untung, atau merasakan manfaat dari hubungan mereka. Jika Kita punya sebuah usaha lalu usaha kita mulai mati, kira-kira apa yang akan kita lakukan ? mungkin salah satu aksi yang akan kita lakukan adalah, mengadakan promo gede-gedean untuk mendatangkan customer baru.

Harusnya pola pikir seperti itu yang ada di mindset karyawan, kalau karyawan tersebut merasa dicuekin sama bos-nya lalu gak dikasih arahan sama bos-nya, itu artinya YOUR CLIENT IS SLIPPING AWAY FROM YOU! And as Business Owner you should fight for your client !, pro-aktif lah ke bos mu, kejar dia apa yang dia cari, apa yang dibutuhkan, PASTIKAN ROI KITA POSITIF DIMATA PERUSAHAAN.

Kalau perusahaan gak anggep kita ada walau ROI kita dah positif terus gimana ? ya simple pindah aja, kalo emang bener ROI kita positif, gak usah khawatir, diluar sana akan banyak tempat buat kita, Ingat kita adalah Business Owner dan Diri kita sendiri adalah Brand kita, kalau Brand kita bagus pasti banyak client diluar sana yang cari kita.

As a Corporate Monster, my concern is ROI ! , if you have positive ROI we are still in business, if you have negative ROI, I’m sorry good bye !

LiveCase dari The ROI deal click disini

Seri-seri Corporate Monster berikutnya :

The Naif - Job description mindset

The culture pushed-aside coworker

The bajaj company

The job of superior

The almighty bos – he/she shall never be wrong

The bargaining power game

2 komentar:

ranie mengatakan...

saya dipanggil untuk ikut tes disana... untuk persiapan tes wawancara saya belom tau harus jawab apa jika ditanya minta gaji berapa?tolong dong di share yang tau gaji posisi Business Representative di Nutrifood dan posisi product development executive... mohon pencerahannya... mungkin bapak lebih tau kisarannya berpa karena pernah kerja di sana.. mohon bantuannya

Unknown mengatakan...

beuh mantap mas broh pandangannya... ane baru tau prinsip ROI gmne.. sebab yg ane pake gaya squidward.. "AKU TIDAK DIBAYAR UNTUK ITU".. heuheu.. nice info gan..

RECOMMENDED DEH ARTIKELNYA,,,