Selasa, 26 Oktober 2010

Motivasi untuk Blue collar worker VS White collar worker

A simplified approach, gw aware approach yang digunakan terlalu di sederhanakan dan bisa di tafsirkan kedalam berbagai persepsi yang debateable, so if you want to debate please do, tangkep intinya aja :)

Defenisi

Defenisi awal yang akan kita gunakan adalah :

Blue collar worker , adalah tipe pekerja yang tidak mempunyai ketrampilan khusus/special seperti buruh pabrik, OB, admin,atau front liners (sales, SPG) salah satu cirinya adalah pengganti pekerja tipe ini sangat mudah didapat di pasar

White collar worker, adalah tipe pekerja yang mempunyai ketrampilan khusus/special seperti, supervisor, manajer, IT Specialist, dll salah satu ciri yang mencolok adalah mencari pengganti tipe pekerja seperti ini membutuhkan waktu yang cukup panjang

Findings

Mengacu pada teori Maslow maka setiap individu mempu

nyai 5 macam kebutuhan berdasarkan tingkat prioritas (1-5) dimana tingkat 1 adalah tingkat yang tertinggi dan 5 adalah yang terendah

1. Aktualisasi Diri (Self Actualization)

2. Penghargaan (Self esteem)

3. Diterima lingkungan (Social Needs)

4. Rasa Aman (Safety)

5. Kebutuhan Fisik/Primer (physiological Needs)



Tentu saja menghandle pekerja blue collar tentu berbeda dengan cara menghandle white collar, concern inilah yang membuat gw riset literature mencari cara terbaik untuk menghandle 2 tipe pekerja ini seperti apa, dan hasilnya gw share dibawah :

Ranking

White Collar

Tipe Maslow

Blue Collar

Tipe Maslow

1

Gaji

Kebutuhan Primer

Gaji

Kebutuhan Primer

2

Promosi

Kebutuhan Primer & Penghargaan

Promosi

Kebutuhan Primer & Penghargaan

3

Peraturan Kantor (wewenang, job des, atasan yang kompeten)

Social Needs

Asuransi Kesehatan

Kebutuhan Primer

4

Asuransi Kesehatan

Kebutuhan Primer

Transportasi

Kebutuhan Primer & Safety

5

Transportasi

Kebutuhan Primer & Safety

Peraturan Kantor (wewenang, job des, atasan yang kompeten)

Social Needs

Dilihat dari table diatas, bidang2 sudah disederhanakan menjadi 5 bagian saja, disini perbedaanya sudah bisa terlihat, gw simpulkan sbb :

Dari pemaparan yang singkat ini, maka secara singkat bisa disimpulkan, motivasi yang utama untuk :

blue collar adalah pemenuhan kebutuhan primer mereka, jadi bentuk2 motivasi seperti bonus harian, insentif tepat waktu, extra makan siang, uang transportasi harian, dan berbagai insentif jangka pendek yang langsung bisa mereka dapatkan adalah tools manajemen yang efektif untuk memotivasi pekerja blue collar

So, jangan bicara mengenai kemungkinan bisa memberikan kontribusi lebih ke blue collar karna bagi mereka itu hanya mimpi yang sulit untuk diraih, bicaralah ke blue collar mengenai insentif harian yang bisa diraih, bonus bulanan, dan hal-hal primer lain yang bisa digapai dengan cepat oleh mereka

Bagi whitecollar perlu di kombinasi dengan social needs mereka, seperti peraturan kantor yang memberikan wewanang bagi white collar untuk bekerja, kepangkatan, kesempatan untuk berkontrobusi lebih, pada intinya bagi white collar prestige dan kesempatan untuk mendapatkan pengakuan lebih dari lingkungan sekitar menjadi management tools yang baik untuk memotivasi white collar worker

Untuk White Collar pemenuhan kebutuhan primer (gaji dan promosi) tentu saja menjadi kebutuhan utama, namun white collar membutuhkan apresiasi lebih yang lebih mengarah kepada prestige dan pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki oleh white collar, so silahkan bicara mengenai mimpi-mimpi dan value-value abstrak kepada white collar, self development yang bisa capai oleh white collar.

Dunia Yang Berubah

Challenge yang ada di dunia kerja sekarang adalah, perbedaan antara white collar dan blue collar sekarang semakin tipis, contohnya saja, apakah seorang design grafis, staff accounting, staff finance adalah white collar atau blue collar ?

Dengan meningkatnya kompleksitas dunia bisnis, standar pekerja pun meningkat mungkin 15 tahun yang lalu seorang desing grafis masuk kedalam kategori white collar namun dengan semakin banyaknya profesi design grafis yang menyebabkan banyaknya resource design grafis pada saat ini bisa saja masuk kedalam kategori blue collars.

So menurut saya, bisa saja design grafis pemula (visualizer) masuk kedalam kategori blue collars dan seorang creative director (tingkatan lebih tinggi dari design grafis didunia agency) termasuk kategori white collars

Intinya adalah define your white collars and blue collars carefully karena pekerjaan yang menggunakan skill n computer canggihpun dimasa sekarang bisa masuk dalam kategori blue collar.

Have fun identifying your workers and motivating them with the right tools

Jumat, 22 Oktober 2010

My Management Style

Gw mencoba untuk menshare dan mempolakan gaya manajemen gw, gw rasa ketika gw menjalankan “my management style” memberikan kontribusi yang positif di tempat kerja gw, it’s not perfect dan sah-sah saja jika timbul pro dan kontra, have fun reading n probing

Management by Objective (MbO)

Setiap individu di dalam organisasi harus mengentahui kontribusi nyata yang diberikan melalui aktivitas sehari-hari di tempat kerja, dan setiap individu harus mengetahui hasil yang diharapkan dihasilkan oleh mereka.

MbO berarti :

1. 1. Memastikan setiap individu mengetahui visi organisasi dan bagaimana cara organisasi mencapai visi tersebut

2. 2. Menciptakan rasa trust antara team leader/manajemen dengan anggota tim

MbO bukanlah manajemen yang menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan atau sebuah gaya manajemen yang menutup mata terhadap Proses Bisnis yang berlaku, MbO disini lebih kearah memberikan kebebasan didalam norma-norma dan peraturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan yang membawa kita ke gaya manajemen selanjutnya

Management by Individual Innovation & Leadership

Setiap individu didalam organisasi diberi kebebasan untuk memodifikasi dan menerapkan proses bisnisnya sendiri, tidak ada SOP detail bagi setiap individu yang ada adalah guideline dan result expectation, disini setiap individu menjadi master atas proses belajar yang terus menerus,individu tersebut yang memutuskan sebuah solusi, individu tersebut yg menjalankan dan infividu tersebut yang mengevaluasi, setiap individu di hukum tidak kerena kegagalan tapi dihukum karena tidak mencoba.

Kebebasan didalam bekerja untuk mencapai tujuan sampai ketingkat sel sangat di encourage, team leader bertindak sebagai penjaga koridor dan fasilitator bagi eksekutor didalam mencapai tujuan-tujuan organisasi

Kebebasan di tingkat individu ini diharapkan menghasilkan individu2 yang berani untuk mengambil resiko,belajar dari kesalahan, merasakan kepuasan dari hasil pekerjaan yang pada akhirnya memberikan job satisfaction karena organisasi telah memfasilitasi aktualisasi diri anggota tim dan meningkatkan kompetensi dan kepercayaan diri anggota tim

Management by Sense of Urgency

Sampai kepada tingkat sel informasi sangat cair, dari informasi tingkat technical sampai informasi kondisi pencapain target financial, cairnya informasi ini difasilitasi oleh team leader untuk menciptakan suasana ownership terhadap bisnis yang dilakukan oleh anggota tim, kabar baik dan kabar buruk dishare secara cepat dan merata dengan tingkat prioritas yang sama, membuat setiap anggota tim hingga ke tingkat sel mengetahui dengan persis baik atau buruknya kondisi mereka.

Fungsi team leader adalah sebagai ahli propaganda ulung yang mengendalikan presepsi tiap individu melalui pendistribusian informasi tersebut, bila kabar yang disampaikan adalah kabar buruk, maka fungsi team leader untuk memastikan kabar buruk itu sampai ketingkat individu dan memancing tiap individu untuk menyampaikan action plan yang bisa menyelesaikan masalah tersebut,dikerucutkan hingga solusi terbaik dan pada akhirnya keputusanpun diambil dan sama seperti 1 organisme multisel, tiap individu didalam organisasi akan secara naluriah melaksanakan solusi tersebut, pada awalnya proses ini sangat memakan waktu namun seiring dengan waktu, lambat laun akan muncul influencer2 didalam organisasi yang dianggap sebagai figure otoritas oleh anggota2 yang lain, figure inilah yang akan menjadi agen2 didalam menciptakan sense of urgency dan me-lead organisasi keluar dari masalah dengan mengimplement solusi-solusi yang disepakati dan sudah dimengerti sampai tingkat individu didalam organisasi

Management by Addiction to Success

Setiap individu pasti kecanduan terhadap perasaan Sukses, tugas manajemen-lah untuk terus menerus menciptakan perasaan kecanduan ini, sama seperti orang yang kecanduan obat, judi atau sex, kecanduan diawali dari tingkat yang paling rendah lalu perlahan namun pasti kecanduan tersebut akan terus meningkat.

Begitu juga didalam organisasi, organisasi harus menciptakan dan mengusahakan rasa kecanduan, diawali dari hal2 kecil seperti pujian, lalu meningkat ke insentif, lalu ke celebration.

Tugas team leader/manajemen memastikan bahwa setiap individu didalam organisasi pernah merasakan sukses didalam masa kerja mereka, dan tugas team leader/manajemen ini pula untuk mengulang pencapaikan ini dan terus meningkatkan level kecanduan ini.

Kecanduan terhadap sukses pada intinya adalah pemuasaan terhadap kebutuhan dasar setiap individu yaitu kebutuhan akan pengakuan - Acknowledgement

Acknowledgement atau pengakuan adalah kebutuhan basic yang dibutuhkan setiap individu, oleh karena ini sangat penting bagi team leader untuk bisa melihat dan menggunakan acknowledgement ini sebagai tool management, beberapa bentuk Acknowledgement :

1. Pujian : Pujian-pujian singkat yang nampaknya tidak berarti sangat berarti bagi setiap individu baik di tingkat paling bawah sampai ketingkat paling atas, kata2 sederhana seperti “Good Job” atau sapaan di pagi hari berpengaruh besar terhadap rasa “welcomed” disebuah organisasi

2. Insentif : Insentif berupa komisi atau bonus juga hal yang sangat penting bagi anggota tim bahkan bagi team leaderpun hal ini sangatlah penting, pada saat manajemen menentukan insentif sangatlah penting untuk menetapkan insentif yang bisa dicapai oleh organisasi dan tugas team leader/team leader lah untuk memastikan kegiatan operasional sehari2 membawa organisasi semakin hari semakin dekat dalam mencapai insentif tersebut.

Kegagalan dalam mencapai insentif dalam waktu yg lama berakibat fatal, karena akan menyebabkan turunnya moral anggota tim dan menyebabkan hilangnya “trust” anggota tim terhadap kebijakan2 team leader/manajemen.

3. Celebration : Perayaan – perayaan kecil seperti makan pizza bersama atau nge-bakso bersama-sama dapat menjadi management tools yang sangat powerfull, dengan membungkus setiap keberhasila kecil kedalam celebration secara langsung team leader/manajemen menunjukkan rasa terima kasih mereka terhadap tim mereka

Acknowledgement ini perlu dimanage sedemikan rupa sehingga menciptakan Addiction for Success, Addiction for Success menjadi bahan bakar yang ampuh untuk memotivasi anggota tim.

Management by Influence

Management by Influence pada intinya adalah menciptakan dan memaintain “pengaruh vertical” dan “pengaruh horizontal”, kita perlu menciptakan kedekatan kepada orang-orang tertentu yang berpengaruh di organisasi, apakah itu rekan kerja kita (Pengaruh horizontal) atau team leader kita (pengaruh vertical).

Kita gak bisa membuat semua orang menyukai kita, jadi kita perlu menciptakan “agen-agen” kita didalam organisasi yang bisa membantu menyebarkan pengaruh tersebut, contohnya : bila kita tidak bisa mendelegasikan tugas dengan baik ke A, maka mungkin kita perlu bicara ke B agar B bisa mendelegasikan tugas tersebut ke A.

Namun perlu dipastikan bahwa A dan B ada didalam satu organisasi yang sama dengan pembagian tugas yang jelas agar tidak ada persepsi “melangkahi kewenangan”

Demikian juga dengan team leader, kita perlu menciptakan “Agen-agen” di atasan kita,kita mungkin tidak bisa dekat dengan semua atasan kita, namun kita bisa dekat dengan salah satu team leader yang bisa kita gunakan sebagai management tools kita didalam me-manage our boss.

Management by Influence sangat bergantung pada kemampuan kita untuk membaca kepribadian tiap individu dan mem”present” diri kita sedekat mungkin kedalam value2 yang dijunjung oleh individu tersebut, contohnya : Bila bos kita adalah orang yang sangat tidak sabar, maka bila berhadapan dengan bos tersebut, kita perlu menunjukkan sikap yang sangat perduli terhadap time constraint dan tentu saja kita perlu mendeliver time constraint tersebut sesuai janji kita.

Bila rekan didalam tim kita adalah orang yang sangat “people oriented” maka kita pun perlu berbicara dengan lebih halus, sopan dan dengan topic yang melebar dan lebih personal, di saat yang sama, bila rekan kerja kita sangat “task oriented” kita pun harus bisa begeser dari “people oriented” ke “task oriented” dengan demikian kita menciptakan “influence” kedalam 2 tipe orang yang berbeda tersebut

Managing by Influence bukanlah mengenai kita memakai topeng, tetapi mengenai bagaimana kita “mempresent” diri kita dan menciptakan “influence” terhadap individu tersebut, managing by influence is about creating trust, managing by influence is about using other people to get the job done.

Kesimpulan:

Management by Objective

Management by Individual Innovation & Leadership

Management bySense of Urgency

Management by Addiction to Success

Management by Influence

5 gaya manajemen ini adalah bukanlah ilmu pasti seperti ilmu fisika namun lebih mendekati sebuah tarian, dimana langkah-langkah yang dipakai mengikuti pola-pola tertentu, namun pola-pola tersebut tidak fixed atau rigid, management it’s an art.

Semoga sharing ini bisa memperkaya leadership and management skill kita semua.

Rabu, 13 Oktober 2010

What not to pray about ..

Setelah bertahun-tahun berdoa pagi dan saat teduh, mungkin sudah lebih dari 19 tahun gw berdoa dan saat teduh tiap hari, akhirnya beberapa tahun belakangan ini gw sampai disuatu titik dimana gw gak tau lagi mau doa-in apa, dan lagi gw mulai berfikir, apakah Tuhan gak bosen ya denger doa gw yang sama terus menerus dan mostly isinya adalah permintaan terus.

Gw bangga sama Tuhan gw, and gw rasa banyak orang merasa hal yang sama, tapi ada sebuah pertanyaa di benak gw, apakah Tuhan juga bangga sama gw ? apakah Tuhan bangga kepada seorang Sander yang tiap hari berdoa dengan khusuk mengajukan ribuan permintaaanya ? Apakah Tuhan bangga terhadap seorang peminta-minta rohani ?

Pergumulan ini membawa gw kesebuah pencarian yang sampai sekarangpun sebenarnya belum selesai, pencarian mengenai bagaimana cara yang tepat untuk berdoa, walau pencarian gw belum menghasilkan hasil yang memuaskan namun ada dorongan didalam hati gw untuk mensharingkan penemuan gw yang belum sempurna ini melalui blog gw.

Dan penemuan gw adalah : Hal apa yang tidak boleh kita doakan…

Tuhan sudah mempersiapkan segalanya bagi kita bahkan sebelum kita lahir

Yesaya 5:1-3 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.5:2Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.5:3Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu.

Didalam kitab Yesaya 5:1-3 jelas dinyatakan bahwa kita adalah ibarat kebun Anggur Tuhan, dan Tuhan sudah mempersiapkan “tanah” tempat kita pohon anggurnya tumbuh, Tuhan membuang batu-batu yang bisa menghalangi kita tumbuh, kitab Yesaya ini menunjukkan bahwa Tuhan sudah mempersiapkan segala hal yang kita perlukan untuk Tumbuh termasuk didalamnya hal-hal material dan non-material

Demikian juga didalam kisah penciptaan dunia di kitab Kejadian, Tuhan sudah mempersiapkan semua kebutuhan manusia terdahulu (tanah, air, tumbuhan, binatang, cahaya, gelap) barulah manusia diciptakan

Efesus 2:10 mengatakan : Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Perhatikan kata-kata “yang dipersiapkan Allah sebelumnya” mengandung arti bahwa Tuhan sudah memberikan/mempersiapkan berbagai keperluan kita untuk melakukan tugas Tuhan, dan memang benar kita diciptakan dalam Kristus Yesus untuk menunaikan tugas yang sudah dipersiapkan Allah sebelumnya

Point yang ingin saya sampaikan adalah : Tuhan mengetahui semua kebutuhan jasmani dan rohani kita, dan kabar baiknya Tuhan sudah mempersiapkan/menyediakan itu semua, Tuhan tahu bahwa kita butuh makanan, kita butuh pekerjaan, kita butuh baju baru, kita butuh pasangan hidup, kita butuh liburan, kita butuh kesehatan, dan macam2 kebutuhan lainnya, Tuhan tau itu semua dan Tuhan sudah menyediakan itu semua.

Pertanyaannya adalah, jika Tuhan sudah mempersiapkan segalanya, lalu untuk apa kita doa ? ada yang menjawab kita berdoa untuk berkomunikasi ke Tuhan, Tuhan mau kita meminta itu semua, mungkin bagi orang yang baru lahir baru konsep ini masuk akal, tapi bagi gw, gak masuk akal, apa iya Tuhan minta gw berdoa ke Tuhan selama 19 tahun ini Cuma untuk dengerin gw minta-minta terus ? padahal gw tau kalau Tuhan sudah mempersiapkan semua hal material dan non material yang gw butuhkan ?

Tuhan mau kita bertumbuh

Masih ingat perumpamaan tuan yang mempercayakan 10 talenta kepada hambanya untuk digandakan, setelah tuannya pulang dan melihat bahwa 10 talenta yang diberikannya sudah bertambah 10 talenta maka tuan tersebut berkata :

Lukas 19:17Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.

Ayat ini menyatakan juga bahwa Tuhan sudah terlebih dahulu memberikan kepada kita 10 talenta, atau dalam kata lain Tuhan sudah memberikan kita terlebih dahulu modal bagi kita apakah itu hal2 jasmani (makanan,baju,rumah) dan juga hal-hal rohani, dan tugas kitalah untuk mengembangkannya dan ketika kita sudah mengembangkannya maka Tuhan akan memberikan kita 10 kota untuk kita kelola, dan gw yakin kisah ini pun berlanjut terus dari 10 kota menjadi 20 kota menjadi 1 propinsi, dll

Intinya adalah Tuhan sudah mempersiapkan banyak hal-hal jasmani dan rohaniah yang besar dan ajaib untuk kita, namun kita perlu membuktikan diri kita kepada Tuhan sebelum kita bisa menerima semua itu dari Tuhan.

Kita butuh penghasilan tambahan ? percayalah bahwa Tuhan sebenarnya sudah menyiapkan bagi kita sebuah pekerjaan yang baik dengan bayaran yang kita butuhkan, namun Tuhan baru bisa mempercayakan kita pekerjaan itu bila kita sudah siap, jangan-jangan bila pekerjaan itu diberikan kepada kita sekarang kita menjadi semakin stress karena biasanya pekerjaan yang bayarannya besar tingkat stressnya pun lebih besar, Tuhan mau kita setia dulu dipekerjaan kita yang sekarang dan melatih mental kita agar bisa siap menghadapi stress yang lebih besar.

Sampai tahap ini gw berharap teman2 bisa mengikuti maksud gw :

1. Tuhan sudah menyiapkan semua hal material dan rohani yang kita perlukan

2. Tuhan dengan senang hati mempercayakan semua hal yang Tuhan sudah persiapkan bagi kita (pekerjaan baru, rumah baru, pasangan hidup, kesehatan) pada saat diri kita secara rohani sudah siap

Lalu bagaimana cara kita berdoa ?

Cara Kita berdoa

Yohanes 15:14Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.15:15Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.15:16Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Didalam ayat ini Tuhan sendiri menyatakan bahwa kita adalah Sahabat Allah jika kita berbuat sesuai dengan apa yang Tuhan perintahkan – taat pada perintah Tuhan- dan kita perlu berbuah dan jika kita meminta kepada Bapa dalam Nama Yesus pasti dikabulkan

Disini terlihat ada beberapa langkah yang disebutkan Tuhan,

1. Tuhanlah yang telah memilih dan menetapkan kita sebagai sahabatnya

2. Kita adalah sahabat Tuhan bila kita menjalankan perintah Tuhan

3. Tuhan mengharapan kita menghasilkan buah bagi-Nya

4. Setelah kita menghasilkan buah yang tetap maka apapun yang kita minta kepada Allah Bapa akan dikabulkan

Perhatikan point 4, “buah yang tetap” apa definisi buah yang tetap, menurut gw “buah yang tetap” adalah “iman dan karakter kita kepada Tuhan” pekerjaan bisa hilang, rumah bisa hilang, pacar bisa putus tapi “iman dan karakter kita kepada Tuhan tetap untuk selamanya”

Jadi bagaimana cara kita berdoa ? menurut gw

Jangan berdoa untuk hal-hal yang lahiriah seperti rumah baru, pekerjaan baru, pacar, duit, kesehatan, karena hal-hal ini Tuhan tahu bahwa kamu butuh semua itu.

Berdoalah agar kita dipersiapkan oleh Tuhan secara iman dan karakter kita agar kita siap untuk dipakai oleh Tuhan untuk menunaikan pekerjaan baik yang sudah ditetapkan Tuhan sebelumnya, maka semua hal jasmani tersebut akan datang kepadamu

Berdoa agar Tuhan memberikan hikmah/logika dan kebijaksanaan kepada kita agar kita bisa menjadi teladan ditempat kerja kita agar dunia bisa melihat kualitas pekerjaan seorang pekerja Kristus, dan seiring dengan kualitas pekerjaan kita yang dilihat dunia tentu saja tawaran pekerjaan2 yang lebih baik akan datang

Berdoalah agar Tuhan memberikan kita hikmah dan kebijaksanaan dalam mengelola keuangan kita, bagaimana kita mengalokasikan jumlah uang untuk pribadi, untuk gereja, untuk tabungan dan untuk orang tua kita, agar nanti bila Tuhan sudah memandang kita bijaksana dalam mengelola keuangan kita maka Tuhan akan mempercayakan lebih kepada kita.

Berdoalah bagi kemajuan iman saudara2 sekitar kita dan jangan berdoa agar mereka menjadi lebih sabar, baik, pengertian kepada kita.

Berdoalah bagi kemajuan iman kita sendiri agar kita bisa menghasilkan buah yang tetap dan pada akhirnya dipandang sebagai sahabat yang baik oleh Tuhan

Matius 6:31Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?6:32Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.6:33Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. - Efesus2:10 - Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Semoga Tuhan memberikan kita mata hati yang peka terhadap keinginan Tuhan didalam hidup kita, memberikan kita hikmat dan kekuatan untuk melakukan keinginan-Nya dan memberikan kerinduan dan kemauan yang tulus didalam hati kita, Amin

Senin, 11 Oktober 2010

Revenue proportion Facebook VS QQ sebuah paradox

Hari ini gw menemukan sebuah fakta yg very interesting n membuat gw makin penasaran untuk menggali lebih dalam lagi

Didalam blog gw yg terdahulu : insight dari proporsi revenenue facebook, bisa dilihat bahwa persentase revenue facebook dari advertising adalah sebesar : 98% dari advertising sementara proporsi revenue advertising QQ adalah sebesar : 12% , yg bikin gw bingung adalah sama-sama social networking kok proporsi revenuenya bisa jauh berbeda, bukannya kalau sama-sama social networking harusnya mempunyai proporsi revenue yang tidak jauh berbeda ?

QQ adalah social networking yang mostly bergerak di mobile, QQ di produksi oleh perusahaan bernama TenCent dari Cina dengan statistik sbb :


1. jumlah Global user di QQ : kurang lebih 822.2 juta user
2. jumlah aktiv user QQ : 341 juta user
3. besar volume traffic message : 100juta message/day
4. besar volume traffic virtual item : 1 juta/hari

QQ adalah socia networking di mobile yg suaaddisss...

So QQ dan FB, kedua2nya adalah major player di social networking lalu mengapa proporsi revenue dari advertisingnya jauh berbeda ?

IMHO, jawabannya terdapat di cara FB dan QQ mengengage user mereka, bila kita perhatikan persentase revenue advertisement FB maka tampak bahwa proporsi besar revenue ad mereka datang dari performance ad,dimana dengan performance ad user bisa beriklan sendiri di FB

Sementara di QQ tidak mempunyai fitur DIY (Do it Yourself) performance ad, yang ada adalah fitur jual-beli content, karena itu revenue proportionnya bisa jauh berbeda, namun basic-nya adalah sama yaitu mereka berdua telah berhasil meng-engage audience yang pada akhirnya meng-generate revenue yg besar.

But again, ini hanyalah in my humble opinion :D

Senin, 04 Oktober 2010

Sekarang belum waktunya applikasi HP ?

The Battlefield

Sekarang ini banyak content provider dan juga brands berlomba-lomba membuat applikasi, mungkin dibenak mereka applikasi adalah tools marketing yang bisa membantu mereka memenangkan pasar.

Memang tidak dipungkiri jika sebuah perusahaan bisa mengcreate dan memasarkan sebuah killer apps dengan benar keuntungan yg diterima bisa berlipat-lipat, banyak contoh kasus di Amerika, Eropa, Jepang, Korea dan Singapore yang menunjukkan kesuksesan penggunaan applikasi handpone.

Namun semua kesuksesan ini terjadi di Negara-negara yang ada umumnya jenis handset mereka cukup homogen dan juga di negara yang memiliki pasar smart phone yang besar.

Lalu bagaimana dengan Indonesia, lihat data top handset di Indonesia dibawah yang mengakses mobile internet menurut admob ini

Bisa dilihat memang jenisnya bisa dikatakan homogen,secara volume handset2 yang kita anggap canggih seperti Blackberry dan iphone ternyata belum mendapatkan volume yang cukup besar dipasar handset Indonesia secara Nasional.

Nokia masih memimpin demikian juga dengan operating system handsetnya, kebanyakan masih symbian OS, berita baiknya Symbian OS dikembangkan oleh Nokia dan dipakai bersama-sama oleh 10 manufaktur handset lainnya, diantara lainnya Nokia, Samsung, Sonny Erickson, Siemens dan Matshusita serta tipe-tipe Motorolla tertentu walau demikian Symbian OS ada 3 macam, tipa S40, S50 dan S60 semakin tinggi angka dibelakangnya semakin baru Operating Systemnya

Namun mari kita lihat datanya lebih dalam lagi, kebanyakan handset yang masuk dalam daftar top handset yang mengakses mobile internet ini adalah handset2 yang sudah berumur lebih dari 3 tahun yg lalu, ini artinya handset-handset secara teknologi mungkin saja tertinggal dari teknologi yang ada sekarang, hasilnya applikasi yang kita kembangkan sekarang bisa saja tidak bisa beroperasi dengan baik di handset-handset ini, mungkin terpikir dibenak kita mengapa tidak mengembangkan aplikasi yang bisa di operasikan di handset yang paling rendah, bisa saja cara ini adalah jalan keluarnya tapi bagaimana dengan user experience user, menciptakan applikasi dengan spect rendah dijaman sekarang bisa saja ditolak mentah –mentah oleh pasar.

Belum lagi munculnya aneka ragam handset china dengan OS MTK yang mulai mengejar ketinggalan Nokia

Keanekaragaman OS, tipe handset belum lagi ukuran layar handset, handset Nokia saja bisa memiliki lebih dari 3 ukuran layar, bisa dibayangkan kesulitan yang akan dialami oleh developer ketika mengambangkan sebuah applikasi, sebuah applikasi harus dibuat custom satu persatu menyesuaikan tipe handset yang ada dipasar dan jumlah bisa lebih dari 500 tipe handset

IMHO (In My Humble Opinion)

Menurut pendapat saya tools terbaik dihandset untuk menjangkau customer kita adalah WAP atau Mobile site karena kebanyakan handset yang diproduksi 5 tahun belakangan ini sudah memiliki kemampuan untuk Mobile Internet, dan handsetlah yang menyesuaikan tampikan terhadap mobile site dan bukan mobile site yang menyesuaikan ke handset, artinya kita hanya perlu membuat 1 saja mobile site dan semua handset yang mempunyai kemampuan mobile internet bisa mengakses mobile site tersebut. Mobile Interent menurut saya adalah marketing tool yang jauh lebih simple daripada sebuah applikasi

Namun fitur didalam mobile internet sangat terbatas, mengupload foto atau file kesebuah mobile internet adalah sebuah tindakan yang bisa membuat kita semua frustasi,belum lagi keterbatasan visual, sedikit sekali animasi yang bisa diciptakan didalam mobile internet.

Mobile internet memberikan kemudahan didalam menciptakan sebuah portal namun memiliki keterbatasan. Saya tidak suka dengan keterbatasan yang dimiliki oleh applikasi dan juga mobile internet, so jalan keluar yang sedang kami coba terapkan adalah sesuatu sistim yang saya sebut Mobile Internet Hybrid, saya rasa solusi ini bukan barang baru dan bisa saja sudah ada yang menerapkannya, tapi biar keren let me have the pleasure of calling it “Mobile internet hybrid” J

Solusi yang sedang kami coba terapkan adalah menciptakan applikasi untuk handset yang tidak melakukan fungsi visual, fungsi visual portal tetap dilakukan di mobile internet sehingga kita tidak perlu menyesuaikan visual dengan berbagai tipe handset, namun kita masih tetap perlu menyesuaikan dengan berbagai tipe Operating System, fungsi applikasi yang diinstal dihandset adalah applikasi yang mendukung fungsi-fungsi mobile site tersebut, misalnya didalam appliakasi tersebut ada fungsi :

1. Launcher – fungsi yang memudahkan user untuk mengakses mobile internet, dengan launcher user tidak perlu mengetik alamat mobile site di handset user hanya perlu mengcick icon launcher tersebut dan mobile browser secara otomatis akan membuka mobile site tersebut

2. File Compressor and Uploader, uploading file bisa rese di handset karena besarnya file tersebut dan rendahnya kecepatan koneksi mobile internet, dengan file compressor, file foto video or blong dari user decompress di handset menjadi ukuran yang kecil lalu dikirim ke mobile site, sehingga user tidak perlu menunggu lama untuk mengupload foto

2 fungsi diatas hanyalah beberapa contoh fungsi yang bisa dilakukan oleh sebuah applikasi tanpa perlu melakukan handset porting (proses menyesuaikan applikasi ke handset),banyak fungsi lain yang dicreate didalam sebuah applikasi seperti fungsi chatting dan banyak lagi.

Dengan menggabungkan kesederhanaan mobile internet (mobile internet simplicity) dan kecanggihan applikasi kita bisa menciptakan sebuah marketing tools yang cocok untuk pasar Indonesia.

Pada akhirnya bukan kecanggihan applikasi yang akan memenangkan pasar tetapi kemudahan dan kenyamanan User Experience yang akan memenangkan pasar, so jangan terjebak pada kecanggihan fitur, go for simple and comfy technology dengan back end yang canggih ;p wkwkwk.. (sama aja ya)