Senin, 04 Oktober 2010

Sekarang belum waktunya applikasi HP ?

The Battlefield

Sekarang ini banyak content provider dan juga brands berlomba-lomba membuat applikasi, mungkin dibenak mereka applikasi adalah tools marketing yang bisa membantu mereka memenangkan pasar.

Memang tidak dipungkiri jika sebuah perusahaan bisa mengcreate dan memasarkan sebuah killer apps dengan benar keuntungan yg diterima bisa berlipat-lipat, banyak contoh kasus di Amerika, Eropa, Jepang, Korea dan Singapore yang menunjukkan kesuksesan penggunaan applikasi handpone.

Namun semua kesuksesan ini terjadi di Negara-negara yang ada umumnya jenis handset mereka cukup homogen dan juga di negara yang memiliki pasar smart phone yang besar.

Lalu bagaimana dengan Indonesia, lihat data top handset di Indonesia dibawah yang mengakses mobile internet menurut admob ini

Bisa dilihat memang jenisnya bisa dikatakan homogen,secara volume handset2 yang kita anggap canggih seperti Blackberry dan iphone ternyata belum mendapatkan volume yang cukup besar dipasar handset Indonesia secara Nasional.

Nokia masih memimpin demikian juga dengan operating system handsetnya, kebanyakan masih symbian OS, berita baiknya Symbian OS dikembangkan oleh Nokia dan dipakai bersama-sama oleh 10 manufaktur handset lainnya, diantara lainnya Nokia, Samsung, Sonny Erickson, Siemens dan Matshusita serta tipe-tipe Motorolla tertentu walau demikian Symbian OS ada 3 macam, tipa S40, S50 dan S60 semakin tinggi angka dibelakangnya semakin baru Operating Systemnya

Namun mari kita lihat datanya lebih dalam lagi, kebanyakan handset yang masuk dalam daftar top handset yang mengakses mobile internet ini adalah handset2 yang sudah berumur lebih dari 3 tahun yg lalu, ini artinya handset-handset secara teknologi mungkin saja tertinggal dari teknologi yang ada sekarang, hasilnya applikasi yang kita kembangkan sekarang bisa saja tidak bisa beroperasi dengan baik di handset-handset ini, mungkin terpikir dibenak kita mengapa tidak mengembangkan aplikasi yang bisa di operasikan di handset yang paling rendah, bisa saja cara ini adalah jalan keluarnya tapi bagaimana dengan user experience user, menciptakan applikasi dengan spect rendah dijaman sekarang bisa saja ditolak mentah –mentah oleh pasar.

Belum lagi munculnya aneka ragam handset china dengan OS MTK yang mulai mengejar ketinggalan Nokia

Keanekaragaman OS, tipe handset belum lagi ukuran layar handset, handset Nokia saja bisa memiliki lebih dari 3 ukuran layar, bisa dibayangkan kesulitan yang akan dialami oleh developer ketika mengambangkan sebuah applikasi, sebuah applikasi harus dibuat custom satu persatu menyesuaikan tipe handset yang ada dipasar dan jumlah bisa lebih dari 500 tipe handset

IMHO (In My Humble Opinion)

Menurut pendapat saya tools terbaik dihandset untuk menjangkau customer kita adalah WAP atau Mobile site karena kebanyakan handset yang diproduksi 5 tahun belakangan ini sudah memiliki kemampuan untuk Mobile Internet, dan handsetlah yang menyesuaikan tampikan terhadap mobile site dan bukan mobile site yang menyesuaikan ke handset, artinya kita hanya perlu membuat 1 saja mobile site dan semua handset yang mempunyai kemampuan mobile internet bisa mengakses mobile site tersebut. Mobile Interent menurut saya adalah marketing tool yang jauh lebih simple daripada sebuah applikasi

Namun fitur didalam mobile internet sangat terbatas, mengupload foto atau file kesebuah mobile internet adalah sebuah tindakan yang bisa membuat kita semua frustasi,belum lagi keterbatasan visual, sedikit sekali animasi yang bisa diciptakan didalam mobile internet.

Mobile internet memberikan kemudahan didalam menciptakan sebuah portal namun memiliki keterbatasan. Saya tidak suka dengan keterbatasan yang dimiliki oleh applikasi dan juga mobile internet, so jalan keluar yang sedang kami coba terapkan adalah sesuatu sistim yang saya sebut Mobile Internet Hybrid, saya rasa solusi ini bukan barang baru dan bisa saja sudah ada yang menerapkannya, tapi biar keren let me have the pleasure of calling it “Mobile internet hybrid” J

Solusi yang sedang kami coba terapkan adalah menciptakan applikasi untuk handset yang tidak melakukan fungsi visual, fungsi visual portal tetap dilakukan di mobile internet sehingga kita tidak perlu menyesuaikan visual dengan berbagai tipe handset, namun kita masih tetap perlu menyesuaikan dengan berbagai tipe Operating System, fungsi applikasi yang diinstal dihandset adalah applikasi yang mendukung fungsi-fungsi mobile site tersebut, misalnya didalam appliakasi tersebut ada fungsi :

1. Launcher – fungsi yang memudahkan user untuk mengakses mobile internet, dengan launcher user tidak perlu mengetik alamat mobile site di handset user hanya perlu mengcick icon launcher tersebut dan mobile browser secara otomatis akan membuka mobile site tersebut

2. File Compressor and Uploader, uploading file bisa rese di handset karena besarnya file tersebut dan rendahnya kecepatan koneksi mobile internet, dengan file compressor, file foto video or blong dari user decompress di handset menjadi ukuran yang kecil lalu dikirim ke mobile site, sehingga user tidak perlu menunggu lama untuk mengupload foto

2 fungsi diatas hanyalah beberapa contoh fungsi yang bisa dilakukan oleh sebuah applikasi tanpa perlu melakukan handset porting (proses menyesuaikan applikasi ke handset),banyak fungsi lain yang dicreate didalam sebuah applikasi seperti fungsi chatting dan banyak lagi.

Dengan menggabungkan kesederhanaan mobile internet (mobile internet simplicity) dan kecanggihan applikasi kita bisa menciptakan sebuah marketing tools yang cocok untuk pasar Indonesia.

Pada akhirnya bukan kecanggihan applikasi yang akan memenangkan pasar tetapi kemudahan dan kenyamanan User Experience yang akan memenangkan pasar, so jangan terjebak pada kecanggihan fitur, go for simple and comfy technology dengan back end yang canggih ;p wkwkwk.. (sama aja ya)

Tidak ada komentar: