Welcome to my playground, blog ini tempat gw sharing pemikiran, ide dan keluhan gw. Kalau mau baca - baca yang ringan bisa cek ke : Cerita Seru, Insipiratif, Kalau mau baca- baca soal kerjaan, cek ke : Management Sharing, Digital Industry. Kalau mau baca-baca soal how to survive di corporate world baca : Corporate Monster And kalo mo baca2 religi, ya pergi aja ke religi Have fun ! The world is my playground
Senin, 20 September 2010
Minggu, 19 September 2010
Rabu, 15 September 2010
New Challanger in Mobile Internet –Nexian menekan Samsung,Axis ngekor Indosat Juy 2010
Snapshot singkat industry Mobile Internet yang bisa gw share diambil dari berbagai sumber di internet, most of the sources di internet secara garis besar mengatakan hal yang sama, Cuma angka2 riilnya yg berbeda-beda, karena angkanya gak ada yg similar walau hanya berpaut 1-5%, gw gak masukin angka-angkanya takut jadi disupute , but the list is valid
Top Handset :
1. Nokia - dikisaran 50% of market share
2. Sony Ericsson – dikisaran 20% of market share
3. Others – HP Cina yg gak jelas – dikisaran 17% of market share
4. SamSung – dikisaran 3 % of market share
5. Nexian – dikisaran 2,5% of market share
6. BlackBerry – dikisaran 1,2% of market share
7. LG – dikisaran 0.5% of market share
8. Motorola – dikisaran 0.5% of market share
9. Apple (iPhone,iPod) - dikisaran less than 0.5% of market share
10. Siemens - dikisaran less than 1 % of market share
11. BenQ- dikisaran less than 1 % of market share
12. HTC- dikisaran less than 1 % of market share
13. Huawei- dikisaran less than 0.5 % of market share
14. Sharp- dikisaran less than 0.5 % of market share
15. Palm- dikisaran less than 0.5 % of market share
So, Congrats untuk Nexian merek Local dengan technology Cina yg berhasil menyundul list dan hinggap di urutan ke 5 ngekor Samsung,.. Samsung hati-hati lo…
And the top handset type is :
1 NOKIA5130C-2
2 NOKIA2330C
3 NOKIA2700C
4 SONYERICSSONW200
5 SONYERICSSONK510
6 SONYERICSSONK310
7 NOKIAN70-1
8 NOKIA2600C
9 NOKIA6300
10 NOKIA3110C
11 NOKIA6600
12 NOKIA7610
13 NOKIA2630
14 NOKIAE63-1
15 NEXIANNX-G922
Didominasi oleh Nokia and Sony Ericsson dengan satu pemain local nyisip Nexian NX-G922
And for the telco :
1 Telkomsel - di kisaran less than 30%
2 Excelcom - di kisaran less than 30%
3 Indosat - di kisaran less than 25%
4 Axis - di kisaran more than 10%
5 Hutchison – 3 - di kisaran less than 10%
6 Esia - di kisaran less than 1%
7 Fren (Mobile 8) - di kisaran less than 1%
8 Telkom Flexi (CDMA) - di kisaran less than 1%
Congrats buat AXIS yang berhasil nyundul masuk dalam top 4 besar Operator dari sisi Mobile Internet, untuk Hutchison-3 so sorry bout d kuningan Bom, kalo gak ada Bom Kuningan mungkin Hutchison-3 bisa ngalahin Axis.
Indosat is falling behing XL and XL mulai nyusul Telkomsel, good for XL
SIsanya simpulin sendiri lah ya :D
Top Handset :
1. Nokia - dikisaran 50% of market share
2. Sony Ericsson – dikisaran 20% of market share
3. Others – HP Cina yg gak jelas – dikisaran 17% of market share
4. SamSung – dikisaran 3 % of market share
5. Nexian – dikisaran 2,5% of market share
6. BlackBerry – dikisaran 1,2% of market share
7. LG – dikisaran 0.5% of market share
8. Motorola – dikisaran 0.5% of market share
9. Apple (iPhone,iPod) - dikisaran less than 0.5% of market share
10. Siemens - dikisaran less than 1 % of market share
11. BenQ- dikisaran less than 1 % of market share
12. HTC- dikisaran less than 1 % of market share
13. Huawei- dikisaran less than 0.5 % of market share
14. Sharp- dikisaran less than 0.5 % of market share
15. Palm- dikisaran less than 0.5 % of market share
So, Congrats untuk Nexian merek Local dengan technology Cina yg berhasil menyundul list dan hinggap di urutan ke 5 ngekor Samsung,.. Samsung hati-hati lo…
And the top handset type is :
1 NOKIA5130C-2
2 NOKIA2330C
3 NOKIA2700C
4 SONYERICSSONW200
5 SONYERICSSONK510
6 SONYERICSSONK310
7 NOKIAN70-1
8 NOKIA2600C
9 NOKIA6300
10 NOKIA3110C
11 NOKIA6600
12 NOKIA7610
13 NOKIA2630
14 NOKIAE63-1
15 NEXIANNX-G922
Didominasi oleh Nokia and Sony Ericsson dengan satu pemain local nyisip Nexian NX-G922
And for the telco :
1 Telkomsel - di kisaran less than 30%
2 Excelcom - di kisaran less than 30%
3 Indosat - di kisaran less than 25%
4 Axis - di kisaran more than 10%
5 Hutchison – 3 - di kisaran less than 10%
6 Esia - di kisaran less than 1%
7 Fren (Mobile 8) - di kisaran less than 1%
8 Telkom Flexi (CDMA) - di kisaran less than 1%
Congrats buat AXIS yang berhasil nyundul masuk dalam top 4 besar Operator dari sisi Mobile Internet, untuk Hutchison-3 so sorry bout d kuningan Bom, kalo gak ada Bom Kuningan mungkin Hutchison-3 bisa ngalahin Axis.
Indosat is falling behing XL and XL mulai nyusul Telkomsel, good for XL
SIsanya simpulin sendiri lah ya :D
Insight dari Proporsi Revenue Facebook
“Berapa sih revenue facebook?” pemikiran ini “pop-up” begitu saja di benak gw, and apakah gw bisa “menduplikasi pola revenue facebook ?” 2 pertanyaan ini menghantui hari-hari gw, so sharing gw hari ini akan menjawab pertanyaan nomor 1 “berapa sih revenue Facebook?”
Total Facebook user : 515,617,460
Proporsi User facebook :
Top 10
1. United States 133,925,380
2. United Kingdom 28,003,500
3. Indonesia 27,800,160
4. Turkey 23,833,140
5. France 19,284,420
6. Italy 16,706,640
7. Philippines 16,675,160
8. Canada 16,465,260
9. Mexico 15,483,640
10. India 13,580,100
Revenue proportion Facebook
Sayangnya gw gak bisa dapetin data statistic user facebook untuk tahun 2009 tapi untuk sekedar membuka wacana, mari kita simplifikasi, kita asumsikan saja dengan data revenue 2009 paling tidak sama dengan data revenue 2010, jadi kita bisa langsung membandingkan data-data diatas
Brand Advertising = Iklan yang didapatkan oleh Team Advertising Facebook dan Sales House Facebook
Microsoft Advertising = account ini memang rancu,dan gw gak menemukan literature yg credible yang bisa menunjukkan sebetulnya advertising seperti apa sih ini, tapi yg pasti Microsoft selalu beriklan di facebook, dan gw rasa mungkin ini dijadikan revenue oleh Facebook.
Virtual Goods = revenue dari penjualan virtual item
Performance Advertising = revenue yg didapat dari beriklan secara online di Facebook dengan sistim DIY (Do It Yourself – user pribadi bisa langsung beriklan di facebook) dengan model CPC (Cost Per Click) atau CPM (Cost per Mille), buat yang gak ngerti online ad, CPC artinya advertiser hanya membayar iklan tersebut bila iklan tersebut diclick, kisaran harga CPC 0.02-1,5 USD dan CPM adalah model beriklan dimana advertiser membayar untuk 1000 kali impressions atau 1000 kali iklan ditayangkan, biasanya harganya 2 USD untuk 1000 impressions.
Mari kita kalkulasi proporsi revenue Facebook
Brand Advertising : 35,4%
Microsoft Advertising : 7,9%
Virtual Goods : 1,6%
Performance Advertising : 55,1%
Dilihat dari proporsi revenue facebook, maka bisa dibilang most of facebook Revenue berasal DIY, paling tidak ini menandakan bila mau create online media maka kita harus focus utama pada monetization audience dan ke-2 monetization Brands , namun perlu diingat facebook bisa mencapai revenue seperti ini, dimana di USA dan Eropa sudah tersedia berbagai payment gateway online seperti paypal dan kartu kredit yang sudah umum dipakai oleh public, jika serta merta analisa ini diterapkan di Indonesia bisa kacau jadinya, kita perlu memikirkan payment gateway yg diterima secara umum di Indonesia bila ingin menerapkan pola bisnis facebook.
Lalu sebenarnya berapa sih revenue per user facebook ?, bila kita generalisir saja, maka revenue per user = 1,232 USD atau satu koma dua dollar US jika di konversi ke Indonesia setara dengan 9-10 ribu rupiah didalam angka ini terdapat pendapatan advertising juga, bila kita exclude advertising dank ita fokuskan saja pada virtual goods, maka angka revenue virtual goods per user adalah : 0.019 USD = hanya satu koma Sembilan sen US
Jadi bila kita mempunyai sebuah situs jejaring social seperti facebook dengan jumlah user sekitar 4 juta user, maka bila kita jualan virtual goods maka sales projections based on facebook data adalah = 0.019USD x 4000.000 user x 2% (diasumsikan karena tidak ada online payment gateway yg diterima secara public di Indonesia hanya 2% yg sukses transaksi) maka revenue kita adalah 1.52 juta USD = 13,68 Milyar selama satu tahun, angka yang menggiurkan namun perlu diingat asumsi 0.019USD ini hanya berlaku untuk market yg sudah memiliki online payment gateway yang diterima oleh public, dan fitur social network yang secanggih facebook dengan profile targeting facebook yang sangat dalam.
PR (Pekerjaan Rumah) yang jadi beban gw adalah gw perlu mengkonversi angka = 2,232 USD dan angka 0,019 USD menjadi angka2 praktis di Industri online Indonesia, berapa sih sebenarnya angka index yang bisa dipakai untuk memproyeksikan Revenue sebuah situs dan bila angka ini sudah ditemukan dengan mudah kita bisa menemukan modul2 Revenue Generator untuk diimplement di situs-situs kita.
Note: didalam blog ini semua angka-angka sudah di simplifikasi, diasumsikan angka-angka tersebut belum termasuk cost-cost yang terjadi akibat penggunaan online payment gateway, dan cost2 lainnya.
Untuk tahap awal ini paling tidak kita bisa belajar dari facebook :
1. Pageview and number of user yang tinggi menggenerate revenue yang tinggi pula iyalah…
2. Advertising VS Virtual Goods, Advertising is still the main revenue generator bahkan bagi facebook.
3. Advertising di point 2 adalah advertising yang bersifat DIY (Do it Yourself)
So.. intinya :
1. Focus on your audience --> this is your biggest revenue source
2. Focus on your advertiser
Sumber : www.insidefacebook.com ; www.facebook.com ; www.businessinsider.com ; www.checkfacebook.com
Total Facebook user : 515,617,460
Proporsi User facebook :
Top 10
1. United States 133,925,380
2. United Kingdom 28,003,500
3. Indonesia 27,800,160
4. Turkey 23,833,140
5. France 19,284,420
6. Italy 16,706,640
7. Philippines 16,675,160
8. Canada 16,465,260
9. Mexico 15,483,640
10. India 13,580,100
Revenue proportion Facebook
Sayangnya gw gak bisa dapetin data statistic user facebook untuk tahun 2009 tapi untuk sekedar membuka wacana, mari kita simplifikasi, kita asumsikan saja dengan data revenue 2009 paling tidak sama dengan data revenue 2010, jadi kita bisa langsung membandingkan data-data diatas
Brand Advertising = Iklan yang didapatkan oleh Team Advertising Facebook dan Sales House Facebook
Microsoft Advertising = account ini memang rancu,dan gw gak menemukan literature yg credible yang bisa menunjukkan sebetulnya advertising seperti apa sih ini, tapi yg pasti Microsoft selalu beriklan di facebook, dan gw rasa mungkin ini dijadikan revenue oleh Facebook.
Virtual Goods = revenue dari penjualan virtual item
Performance Advertising = revenue yg didapat dari beriklan secara online di Facebook dengan sistim DIY (Do It Yourself – user pribadi bisa langsung beriklan di facebook) dengan model CPC (Cost Per Click) atau CPM (Cost per Mille), buat yang gak ngerti online ad, CPC artinya advertiser hanya membayar iklan tersebut bila iklan tersebut diclick, kisaran harga CPC 0.02-1,5 USD dan CPM adalah model beriklan dimana advertiser membayar untuk 1000 kali impressions atau 1000 kali iklan ditayangkan, biasanya harganya 2 USD untuk 1000 impressions.
Mari kita kalkulasi proporsi revenue Facebook
Brand Advertising : 35,4%
Microsoft Advertising : 7,9%
Virtual Goods : 1,6%
Performance Advertising : 55,1%
Dilihat dari proporsi revenue facebook, maka bisa dibilang most of facebook Revenue berasal DIY, paling tidak ini menandakan bila mau create online media maka kita harus focus utama pada monetization audience dan ke-2 monetization Brands , namun perlu diingat facebook bisa mencapai revenue seperti ini, dimana di USA dan Eropa sudah tersedia berbagai payment gateway online seperti paypal dan kartu kredit yang sudah umum dipakai oleh public, jika serta merta analisa ini diterapkan di Indonesia bisa kacau jadinya, kita perlu memikirkan payment gateway yg diterima secara umum di Indonesia bila ingin menerapkan pola bisnis facebook.
Lalu sebenarnya berapa sih revenue per user facebook ?, bila kita generalisir saja, maka revenue per user = 1,232 USD atau satu koma dua dollar US jika di konversi ke Indonesia setara dengan 9-10 ribu rupiah didalam angka ini terdapat pendapatan advertising juga, bila kita exclude advertising dank ita fokuskan saja pada virtual goods, maka angka revenue virtual goods per user adalah : 0.019 USD = hanya satu koma Sembilan sen US
Jadi bila kita mempunyai sebuah situs jejaring social seperti facebook dengan jumlah user sekitar 4 juta user, maka bila kita jualan virtual goods maka sales projections based on facebook data adalah = 0.019USD x 4000.000 user x 2% (diasumsikan karena tidak ada online payment gateway yg diterima secara public di Indonesia hanya 2% yg sukses transaksi) maka revenue kita adalah 1.52 juta USD = 13,68 Milyar selama satu tahun, angka yang menggiurkan namun perlu diingat asumsi 0.019USD ini hanya berlaku untuk market yg sudah memiliki online payment gateway yang diterima oleh public, dan fitur social network yang secanggih facebook dengan profile targeting facebook yang sangat dalam.
PR (Pekerjaan Rumah) yang jadi beban gw adalah gw perlu mengkonversi angka = 2,232 USD dan angka 0,019 USD menjadi angka2 praktis di Industri online Indonesia, berapa sih sebenarnya angka index yang bisa dipakai untuk memproyeksikan Revenue sebuah situs dan bila angka ini sudah ditemukan dengan mudah kita bisa menemukan modul2 Revenue Generator untuk diimplement di situs-situs kita.
Note: didalam blog ini semua angka-angka sudah di simplifikasi, diasumsikan angka-angka tersebut belum termasuk cost-cost yang terjadi akibat penggunaan online payment gateway, dan cost2 lainnya.
Untuk tahap awal ini paling tidak kita bisa belajar dari facebook :
1. Pageview and number of user yang tinggi menggenerate revenue yang tinggi pula iyalah…
2. Advertising VS Virtual Goods, Advertising is still the main revenue generator bahkan bagi facebook.
3. Advertising di point 2 adalah advertising yang bersifat DIY (Do it Yourself)
So.. intinya :
1. Focus on your audience --> this is your biggest revenue source
2. Focus on your advertiser
Sumber : www.insidefacebook.com ; www.facebook.com ; www.businessinsider.com ; www.checkfacebook.com
Selasa, 07 September 2010
Kenaikan tajam pada user Facebook Indonesia usia 65+
Facebook is an amazing and powerfull social tools, yang sering kita pakai untuk bersenang-senang namun pencarian saya tidak berhenti disana, saya berfikir “bagaimana caranya agar kita bisa menggunakan facebook untuk benefit kita ?” yang pasti facebook mempunyai database pengguna internet di Indonesia dan hebatnya semua database tersebut ter-profile sehingga memudahkan bagi kita untuk mentarget dan menyampaikan pesan kita.
Mulailah saya searching statistic facebook Indonesia and berikut ini saya sharingkan statistic facebook Indonesia yang semoga bisa membuat diri kita bukan menjadi object facebook tapi mejadi subject facebook.
Total user Facebook Indonesia 27.800.160
Total user pria : 16.476.120
Total user wanita : 11.202.660
Penetrasi Facebook Indonesia terhadap Populasi Indonesia 11,44%
Penetrasi Facebook Indonesia terhadap Populasi Internet Indonesia 92,67%
Average CPC di Indonesia $0.08
Average CPM di Indonesia $ 0.04
Note : WOW !!!! dari semua user Internet Indonesia 92,67% punya account facebook, so it’s a very powerful marketing tools !!!
Persentase berdasarkan Umur
Note : Populasi terbesar di umur 18-24 ,a very potential marketing target
Populasi ke dua terbesar di umur 25-34 ,kisaran umur productive dengan spending yang besar pula karena pada umumnya diumur-umur ini user sudah bisa berpenghasilan sendiri namun belum mempunyai tanggungan (anak, istri, dkk)
Persentase Growth by Age
I dunno what to say bout this data, yg pasti ada peningkatan significant di user yang berusia 65+, mungkin facebook menjadi pasar yang menarik untuk beriklan product - product keseharan dan “Rumah Jompo” ;p
Dan fenomena ini tidak terjadi di Indonesia saja, berikut statistic survey Internet usage di USA
Again significant increase di usia 65+
And internet behavior mereka :
para 65+ diatas untuk USA aktivitas online mereka mostly email, mungkin saja untuk Manula Indonesia, aktivitas online yg pas adalah cari-cari teman lama dan liat-liat foto-foto nostalgic mereka :)
So dari semua statistic ini, one can only summarize :
1.Facebook is a very powerful marketing tools, one should learn to harness its power
2.Older Adults/Manula dah mulai exist di Indo, and kalo Manula bisa fasih Internet, saya rasa ini manula-manula yang tereducated and punya dompet yg lumayan tebel sasaran empuk untuk product2 kesehatan
Let’s discuss
Sumber : www.facebook.com ; www.marketingprof.com ; www.facebakers.com ; www.Wikipedia.org
Mulailah saya searching statistic facebook Indonesia and berikut ini saya sharingkan statistic facebook Indonesia yang semoga bisa membuat diri kita bukan menjadi object facebook tapi mejadi subject facebook.
Total user Facebook Indonesia 27.800.160
Total user pria : 16.476.120
Total user wanita : 11.202.660
Penetrasi Facebook Indonesia terhadap Populasi Indonesia 11,44%
Penetrasi Facebook Indonesia terhadap Populasi Internet Indonesia 92,67%
Average CPC di Indonesia $0.08
Average CPM di Indonesia $ 0.04
Note : WOW !!!! dari semua user Internet Indonesia 92,67% punya account facebook, so it’s a very powerful marketing tools !!!
Persentase berdasarkan Umur
Note : Populasi terbesar di umur 18-24 ,a very potential marketing target
Populasi ke dua terbesar di umur 25-34 ,kisaran umur productive dengan spending yang besar pula karena pada umumnya diumur-umur ini user sudah bisa berpenghasilan sendiri namun belum mempunyai tanggungan (anak, istri, dkk)
Persentase Growth by Age
I dunno what to say bout this data, yg pasti ada peningkatan significant di user yang berusia 65+, mungkin facebook menjadi pasar yang menarik untuk beriklan product - product keseharan dan “Rumah Jompo” ;p
Dan fenomena ini tidak terjadi di Indonesia saja, berikut statistic survey Internet usage di USA
Again significant increase di usia 65+
And internet behavior mereka :
para 65+ diatas untuk USA aktivitas online mereka mostly email, mungkin saja untuk Manula Indonesia, aktivitas online yg pas adalah cari-cari teman lama dan liat-liat foto-foto nostalgic mereka :)
So dari semua statistic ini, one can only summarize :
1.Facebook is a very powerful marketing tools, one should learn to harness its power
2.Older Adults/Manula dah mulai exist di Indo, and kalo Manula bisa fasih Internet, saya rasa ini manula-manula yang tereducated and punya dompet yg lumayan tebel sasaran empuk untuk product2 kesehatan
Let’s discuss
Sumber : www.facebook.com ; www.marketingprof.com ; www.facebakers.com ; www.Wikipedia.org
Senin, 06 September 2010
Dikejar utang 100 Juta & Customer Service Orang India
The Problem
Dua minggu kemarin, merupakan minggu yang cukup amazing, paling gak menambah pengalaman gw bertransaksi di dunia Digital.
Di tengah hari kira-kira jam 2-an, ketika gw lagi asik-asik ngitung2 duit Bos gw di depan laptop gw,ada yang nelpon ke HP gw, gw liat nomor callernya berkapa 320xxxxxx, langsung gw inget, biasanya kalo kepala 320xxxx gini dari kartu kredit suka nawarin yang gak jelas, Cuma pada hari itu, gak tau napa gw decide untuk terima telp itu dan dari ujung sana tiba2 ada suara cewe dengan lantang berkata “Halo.. bisa bicara dengan Pak Sander” gw jawab “Ya, saya sendiri” , “Pak Sander kartu kreditnya dah gak bisa dipake lagi ya.. karena sudah overcredit” dengan kaget gw Tanya balik “emang saya overcreditnya berapa mbak” dijawab “100 juta pak !!” spontan gw bengong !! wakkss.. kartu kredit gw kan Cuma silver, gak mungkin bisa nembus angka 100 juta, gw tanya lagi “saya di debetnya oleh company apa mbak” , dijawab dengan tegas “dari Google pak, jadi kartunya bapak belum bisa pakai ya pak !” dengan bingung gw jawab “Ok mbak.. makasih”
Gw akhiri pembicaraan telp itu dan mulai flashback, kok bisa ya gw ampe punya tagihan 100 juta ? and disaat yang bersamaan tekanan darahpun mulai turun n kepala mulai kunang2.. tanda panic hebat, mulai mengambil nafas panjang dan dalam untuk menenangkan diri and mulai flashback apa yang membuat gw bisa sampe ngutang sebesar itu.
Akhirnya gw inget juga, memang 2 hari yang lalu gw melakukan online transaction di Google, gw emang lagi coba-coba bermain di Google Ad sebagai salah satu sarana untuk promo kerjaan gw, memang pas gw inget2 lagi kemarin waktu gw input budget yang gw akan spend di iklan google gw taruh angka satu juta rupiah lengkap dengan tanda koma dan 2 nol dibelakang tanda koma, toh ! gw taruh angka itu karena memang di dialog boxnya disuruh untuk mencantumkan tanda koma tersebut dan memang setelah gw input angka di dialog box tersebut.. eng ing eng, keluar aja gitu angka 100.000.000 IDR, gw bilang muke gile nih Google suruh gw pake tanda koma, eh tanda komanya malah diabaikan, dan pada saat itu juga gw sudah langsung minta refund, gw dapat notifikasi refund and account Google Ad gw langsung di freeze.
Tapi kalo gw dah freeze kenapa masih muncul di tagihan kartu kredit gw ?
The Solution
Sabtu kemarin selagi gw mempunyai masalah dengan McAfee anti virus gw, gak tau kenapa gw gak bisa update anti Virus gw, padahal memang sudah waktunya untuk di update, gw dah korespondensi melalui email dengan CS McAfee (maklum masih original jadi dapet layanan CS ;p ) and hopeless akhirnya gw minta untuk chat saja dengan CS McAfee.
Gw pikir chat2 di dunia online akan basi dan gak akan banyak nolong, ternyata gw salah besar, gw dilayanin abis2an, sampai 1 jam lebih gw chat dengan CS McAfee yang bernama Ravi Khumar, yang gw asumsikan orang India, CS india ini sangat helpful, bahkan mengirimkan beberapa tools online dan mengakhiri layanannya dengan mengajukan pertanyaan yang dua kali untuk meyakinkan apakah problem gw sudah solved, benar-benar sebuah pelayanan CS yang super duper helpful
Kembali lagi ke kasus tagihan kartu kredit gw, ternyata untuk mencharge kartu kredit hanya dibutuhkan 1 detik dan 48 jam untuk muncul di tagihan namun untuk refund dibutuhkan 7 hari untuk sampai ke bank penerbit kartu kredit,so setelah 7 hari dari telp yang mengkagetkan itu, gw pun terangkat dari beban utang 100 juta gw
Conclusion
Sebagai orang Asia tentunya gw akan merasa jauh lebih nyaman kalo gw bisa berhubungan dengan “manusia” dan bukan “mesin” ketika gw mencoba untuk problem solving apalagi untuk hal-hal yang melibatkan uang, rasa nyaman ini gw dapat di CS Kartu Kredit gw, dan juga di McAfee namun gak di Google, Google hanya memberikan gw notifikasi via email tanpa mencantumkan alamat email balasan atau sarana apapun untuk menghubungi kembali Google, it’s frustrating untuk gak bisa bicara dengan seseorang, tapi untungnya Google is a very established company, yang gw perlukan ternyata hanya kesabaran saja.
Paling tidak gw medapat pengalaman yang sangat berharga, yaitu jangan mencantumkan tanda koma atau titik atau angka2 nol lainnya didialog box, kalo sampe misscom bisa mengakibatkan hutang 100 juta
Dua minggu kemarin, merupakan minggu yang cukup amazing, paling gak menambah pengalaman gw bertransaksi di dunia Digital.
Di tengah hari kira-kira jam 2-an, ketika gw lagi asik-asik ngitung2 duit Bos gw di depan laptop gw,ada yang nelpon ke HP gw, gw liat nomor callernya berkapa 320xxxxxx, langsung gw inget, biasanya kalo kepala 320xxxx gini dari kartu kredit suka nawarin yang gak jelas, Cuma pada hari itu, gak tau napa gw decide untuk terima telp itu dan dari ujung sana tiba2 ada suara cewe dengan lantang berkata “Halo.. bisa bicara dengan Pak Sander” gw jawab “Ya, saya sendiri” , “Pak Sander kartu kreditnya dah gak bisa dipake lagi ya.. karena sudah overcredit” dengan kaget gw Tanya balik “emang saya overcreditnya berapa mbak” dijawab “100 juta pak !!” spontan gw bengong !! wakkss.. kartu kredit gw kan Cuma silver, gak mungkin bisa nembus angka 100 juta, gw tanya lagi “saya di debetnya oleh company apa mbak” , dijawab dengan tegas “dari Google pak, jadi kartunya bapak belum bisa pakai ya pak !” dengan bingung gw jawab “Ok mbak.. makasih”
Gw akhiri pembicaraan telp itu dan mulai flashback, kok bisa ya gw ampe punya tagihan 100 juta ? and disaat yang bersamaan tekanan darahpun mulai turun n kepala mulai kunang2.. tanda panic hebat, mulai mengambil nafas panjang dan dalam untuk menenangkan diri and mulai flashback apa yang membuat gw bisa sampe ngutang sebesar itu.
Akhirnya gw inget juga, memang 2 hari yang lalu gw melakukan online transaction di Google, gw emang lagi coba-coba bermain di Google Ad sebagai salah satu sarana untuk promo kerjaan gw, memang pas gw inget2 lagi kemarin waktu gw input budget yang gw akan spend di iklan google gw taruh angka satu juta rupiah lengkap dengan tanda koma dan 2 nol dibelakang tanda koma, toh ! gw taruh angka itu karena memang di dialog boxnya disuruh untuk mencantumkan tanda koma tersebut dan memang setelah gw input angka di dialog box tersebut.. eng ing eng, keluar aja gitu angka 100.000.000 IDR, gw bilang muke gile nih Google suruh gw pake tanda koma, eh tanda komanya malah diabaikan, dan pada saat itu juga gw sudah langsung minta refund, gw dapat notifikasi refund and account Google Ad gw langsung di freeze.
Tapi kalo gw dah freeze kenapa masih muncul di tagihan kartu kredit gw ?
The Solution
Sabtu kemarin selagi gw mempunyai masalah dengan McAfee anti virus gw, gak tau kenapa gw gak bisa update anti Virus gw, padahal memang sudah waktunya untuk di update, gw dah korespondensi melalui email dengan CS McAfee (maklum masih original jadi dapet layanan CS ;p ) and hopeless akhirnya gw minta untuk chat saja dengan CS McAfee.
Gw pikir chat2 di dunia online akan basi dan gak akan banyak nolong, ternyata gw salah besar, gw dilayanin abis2an, sampai 1 jam lebih gw chat dengan CS McAfee yang bernama Ravi Khumar, yang gw asumsikan orang India, CS india ini sangat helpful, bahkan mengirimkan beberapa tools online dan mengakhiri layanannya dengan mengajukan pertanyaan yang dua kali untuk meyakinkan apakah problem gw sudah solved, benar-benar sebuah pelayanan CS yang super duper helpful
Kembali lagi ke kasus tagihan kartu kredit gw, ternyata untuk mencharge kartu kredit hanya dibutuhkan 1 detik dan 48 jam untuk muncul di tagihan namun untuk refund dibutuhkan 7 hari untuk sampai ke bank penerbit kartu kredit,so setelah 7 hari dari telp yang mengkagetkan itu, gw pun terangkat dari beban utang 100 juta gw
Conclusion
Sebagai orang Asia tentunya gw akan merasa jauh lebih nyaman kalo gw bisa berhubungan dengan “manusia” dan bukan “mesin” ketika gw mencoba untuk problem solving apalagi untuk hal-hal yang melibatkan uang, rasa nyaman ini gw dapat di CS Kartu Kredit gw, dan juga di McAfee namun gak di Google, Google hanya memberikan gw notifikasi via email tanpa mencantumkan alamat email balasan atau sarana apapun untuk menghubungi kembali Google, it’s frustrating untuk gak bisa bicara dengan seseorang, tapi untungnya Google is a very established company, yang gw perlukan ternyata hanya kesabaran saja.
Paling tidak gw medapat pengalaman yang sangat berharga, yaitu jangan mencantumkan tanda koma atau titik atau angka2 nol lainnya didialog box, kalo sampe misscom bisa mengakibatkan hutang 100 juta
Langganan:
Postingan (Atom)